Varietas Bibit Padi Petani Lupi di MT 1 Lebih Beragam
Padi petani wilayah kecamatan Lubuk Pinang yang baru selesai ditanam.--ISTIMEWA
KORAN DIGITAL RM – Mayoritas petani wilayah Kecamatan Lubuk Pinang telah turun tanam padi pada Musim Tanam (MT) 1 tahun 2024. Baik lahan persawahan di Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kiri maupun Kanan dengan luas keseluruhan sekitar 1800 hektar.
Varietas bibit padi yang dipilih petani di MT satu kali ini cukup beragam. Mulai dari bibit unggul varietas ciherang dan inpari. Kemudian ada juga yang menggunakan bibit turunan padi sebelumnya. Sebagaimana disampaikan Koordinator Penyuluh (Korluh) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lubuk Pinang, Trisno Putra S.P, pada Selasa 27 Februari 2024.
Korluh mengatakan, mayoritas petani DI Kanan dan Kiri Kecamatan Lubuk pinang hampir tuntas turun tanam padi MT 1. Sebab yang belum turun tanam hanya sebagian kecil. Korluh juga mengakui jadwal turun tanam MT 1 kali ini cukup terlambat dari seharusnya. Hal ini disebabkan beberapa kendala. Diantaranya kondisi cuaca yang kurang bagus beberapa bulan terakhir. Selain itu petani memang menargetkan jadwal panen raya setelah lebaran idul fitri.
BACA JUGA:Golput di Lubuk Pinang Hanya 10 Persen
“Baik DI Kanan maupun Kiri wilayah kecamatan kita sekarang hampir tuntas melakukan turun tanam,”tuturnya.
Masih dikatakan Korluh, adapun varietas bibit padi yang ditanam para petani kali ini lebih beragam dari MT sebelumnya. Mulai dari varietas ciherang bogor, ciherang janger, inpari 32, inpari 42 serta lainnya. Baik bibit unggulan maupun bibit turunan dari padi sebelumnya. Selanjutnya Kolruh mengimbau agar beberapa petani yang belum turun tanam segera lakukan turun tanam.
Terkhusus petani DI Kanan, sebab info yang diterima BPP bahwa bulan Mei mendatang akan dilakukan pengeringan. Begitu juga dengan para petani DI Kiri supaya cepat turun tanam. Sehingga saat jadwal pengeringan September mendatang, petani DI Kiri sudah selesai panen MT 2.
“Maka kita imbau bagi yang belum segeralah turun tanam. Adapun untuk varietas bibit padi di MT 1 kali ini lebih beragam,”tambahnya.
BACA JUGA:Program Ketahanan di V Koto Mayoritas Beralih Ternak Sapi, Ini Alasannya
Saat ditanya perihal hama, Korluh menyampaikan sampai sekarang belum ada ledakan hama. Baik hama tikus maupun jamur dan lainnya. Sebab hama tikus hanya muncul saat proses penyemaian bibit, itupun masih dalam kategori wajar. Namun demikian ia juga meminta petani tetap waspada dan tetap rutin memperhatikan padi.
“Kemudian perihal serangan hama sampai sekarang belum ada. Hanya ada hama tikus namun masih kategori wajar itupun hanya pada saat penyemaian,”tutupnya.*