Program Ketahanan di V Koto Mayoritas Beralih Ternak Sapi, Ini Alasannya
Penyerahan sapi ketahanan pangan desa Lubuk Cabau, Kecamatan V Koto.--ISTIMEWA
KORAN DIGITAL RM – Salah satu program wajib dalam penggunaan anggaran Dana Desa (DD), yaitu realisasi ketahanan pangan. Dimana program ketahanan pangan wajib dianggarkan 20 persen dari jumlah DD.
Namun kenyataan di lapangan, realisasi ketahanan pangan banyak menemui kendala dan ketakutan tersendiri bagi pemerintah desa. Apalagi jika ketahanan pangan hewani. Pasalnya banyak program ketahanan pangan hewani yang gagal, terkhusus ternak ikan lele dan ayam.
Maka dari itu, berdasarkan data yang terhimpun oleh wartawan media ini. Beberapa desa wilayah Kecamatan V Koto tahun ini mayoritas ketahanan pangannya beralih ke hewan lebih besar, yakni sapi.
Seperti Desa Sungai Lintang, Sungai Rengas dan Talang Petai tahun lalu ketahanan pangannya ternak kambing. Namun beralih ke ternak sapi. Selanjutnya Desa Talang Sakti, tahun lalu ketahanan pangan penggemukan ayam. Sedangkan tahun ini juga beralih ke sapi.
BACA JUGA:Air Buluh Mulai Realisasikan Fisik DD 2024
Begitu juga dengan Desa Pondok Tengah dan Lubuk Cabau juga tetap berlanjut ke ternak sapi. Maka dari data tersebut jumlah desa yang akan merealisasikan ketahanan pangan ternak sapi wilayah kecamatan V Koto sebanyak enam dari sepuluh desa.
Kades Talang Sakti, Samsul Sahril mengatakan, ternak ayam terlalu banyak risiko. Sebab jika ada satu ayam yang mati pasti menular ke ayam-ayam lain.
Sehingga akan mengakibatkan gagal panen dan pengurusan kelengkapan berkas pertanggungjawabannya juga terbilang rumit. Oleh sebab itu ketahanan pangan desanya tahun ini akan beralih ke sapi. Sebab banyak desa yang cukup berhasil dalam ternak sapi. Bahkan desa tetangga seperti Pondok Tengah dan Lubuk Cabau juga terbilang berhasil menjalankan ternak sapi.
“Ya kita tahun lalu ternak ayam, namun tahun ini kita ketahanan pangan kita berganti ke sapi,”katanya.
BACA JUGA:Sempat Diskors, PPK Penarik Tuntaskan Pleno Penghitungan Suara
Ariyanto, Kades Sungai Lintang. Ia mengatakan, tahun lalu ketahanan pangan desanya ternak kambing. Namun karena desa-desa tetangga beralih ke ternak sapi, maka para warga juga ikut-ikutan ke ternak sapi. Sehingga dalam Musyawarah Desa (Musdes) beberapa waktu lalu disepakati ketahanan pangan tahun ini beralih ke ternak sapi.
“Ketahanan pangan kita tahun lalu ternak kambing, namun karena usulan warga makanya tahun ini beralih ke sapi,”ujarnya.*