Catut Nama Kapolsek, Kades Jadi Sasaran

Catut Nama Kapolsek, Kades Jadi Sasaran--screnshoot dari web

KORANRM.ID - ‘’Lagu lama dinyayikan lagi’’ ketika ada pejabat baru, dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab untuk melakukan penipuan. Itulah yang sedang terjadi di Kecamatan Penarik. Pergantian Kapolsek Penarik Raya, baru-baru ini dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggungjawab untuk mencari keuntungan pribadi. Dengan mengaku sebagai Kapolsek yang baru, seseorang menghubungi para Kades, ia meminta nomer telepon para pengusaha yang ada di desa masing-masing. Sebagaimana dialami oleh Kades Penarik, Kecamatan Penarik, Supardi alias Yoi, kemarin.

BACA JUGA:APDESI Hadir Dampingi 3 Kades Bermasalah

Ditemui di ruang kerjanya, Yoi menceritakan pada Kamis 24 April 2025 pagi, dirinya dihubungi via telepon WhatsApp (WA). Tidak ada nama yang muncul di layar HP, itu berarti nomor baru. Dari foto profil yang ada terlihat foto Kapolsek Penarik Raya yang baru 3 hari melakukan serah terima, IPDA Bima Adi Pangestu. Nomor yang tertera di layar 0851-2329-1XXX.

‘’Ada orang nelpon mengaku Kapolsek Penarik yang baru. Orang itu minta nomer telepon para pengusaha di Desa Penarik. Kemudian saya kirim beberapa nomer. Beberapa waktu kemudian nelpon lagi, katanya nomer yang saya kirim nggak aktif,’’ jelas Yoi.

BACA JUGA:Penilaian Lomdeskel di Selagan Raya Tuntas, Pernyataan Camat Mengejutkan

Yoi mengaku curiga karena orang tersebut menelpon terus dengan berbagai alasan. Kecurigaan lain, di layar tidak muncul nama Kapolsek padahal Yoi sudah bertukar nomer telepon dengan Kapolsek. Suara penelpon juga tidak sama dengan suara Kapolsek yang asli. 

‘’Saya sudah berbincang-bincang langsung dengan Kapolsek yang baru (IPDA Bima Adi Pangestu, red) suaranya beda dengan yang ada di telepon,’’ tambah Yoi.

BACA JUGA:Koperasi Merah Putih Dimodali Hingga Rp 5 Miliar

Selanjutnya Yoi menghubungi nomor Kapolsek yang ada di HP-nya untuk memastikan siapa yang menelpon dirinya. Dan Kapolsek yang sebenarnya mengaku tidak pernah menghubungi Kades dan minta nomor HP para pengusaha. 

‘’Saya telepon Kapolsek, katanya hanya memiliki satu nomor. Saya berkesimpulan ini penipuan. Kemudian nomor itu saya bagikan ke group WA Kades. Ternyata sudah banyak Kades yang ditelepon seperti saya. Pukul 11.30 WIB, foto profil sudah dihapus’’ ungkap Yoi.

Yoi mengaku memiliki pengalaman buruk, bahwa dirinya pernah menjadi korban penipuan oleh seseorang yang mengaku sebagai Kapolsek Penarik. Kejadiannya sekitar 2 tahun lalu. Ketika itu terjadi pergantian Kapolsek Penarik Raya. Seseorang yang mengaku sebagai Kapolsek baru, menelpon dan meminta dikirim uang Rp25 juta untuk keperluan mendesak, dengan janji akan diganti dalam waktu dekat. Singkat cerita uang dikirim ke nomoer rekening yang diberikan. Setelah dikonfirmasi langsung ke Kapolsek, ternyata ia mengatakan tidak pernah menelpon Kades, apalagi meminta sejumlah uang.

BACA JUGA:Tujuh Desa di Mukomuko Sudah Pengajuan DD dan ADD Tahap II Tahun 2025

BACA JUGA:UAS SMPN 22 Mukomuko Digeber Berbasis Android

‘’Saya tidak ingin pengalaman buruk beberapa tahun lalu terulang. Saya juga tidak ingin kawan Kades yang lain juga menjadi korban penipuan,’’ jelas Yoi.

Terpisah, Kapolsek Penarik Raya IPDA Bima Adi Pangestu, saat dikonfirmasi membantah dirinya menelpon dan meminta nomor pengusaha kepada para Kades. Kapolsek mendunga bahwa ini merupakan upaya penipuan yang mengatasnamakan dirinya. Kapolsek juga mengaku beberapa Kades sudah menghubungi dirinya untuk menanyakan hal itu. Dan Kapolsek menegaskan, bahwa dirinya tidak pernah menelpon Kades untuk meminta nomor pengusaha.

‘’Saya tegaskan tidak pernah menelpon Kades untuk meminta nomor pengusaha. Dan apa yang dilakukan oleh pak Kades itu sudah tepat. Melakukan konfirmasi kepada kami,’’ demikian IPDA Bima Adi Pangestu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan