Miris, Akibat Longsor Satu Rumah Warga Miskin di Desa Arah Tiga Nyaris Terjun Ke Sungai

Miris, Akibat Longsor Satu Rumah Warga Miskin di Desa Arah Tiga Nyaris Terjun Ke Sungai--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Akibat terus terjadi longsor bibir Sungai Pian Tiga, satu rumah warga miskin ekstrim di Dusun Satu, Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk Pinang, terancam terjun ke dasar sungai. Rumah tersebut milik, Elisa (33) yang merupakan janda tiga anak. Jarak antara dapur rumah dengan jurang bibir sungai hanya tinggal satu jengkal. Sehingga jika terjadi hujan deras dan air sungai meluap yang membuat longsor susulan, dikhawatirkan rumah ini terjun bebas ke sungai.
Perlu juga diketahui, Elisa merupakan seorang janda sejak sang suami meninggal dunia sekitar tiga tahun lalu. Ia hidup bersama tiga orang anak yang masih kecil. Anak sulungnya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), sedangkan dua lagi belum sekolah. Demi mencukupi kebutuhan hidup mereka, elisa bekerja serabutan. Bahkan tak jarang, warga sekitar juga kerap memberikan bantuan kepada keluarga ini sebagai bentuk peduli terhadap sesama. Seperti disampaikannya, kepada wartawan media ini saat ditemui. Pada minggu 20 April 2025.
BACA JUGA:ASEAN All-Star, Indonesia Kirim Dua Pemain
Ia mengatakan, longsor bibir sungai yang terjadi dibelakang rumahnya telah terjadi sejak bertahun-tahun lamanya. Pasalnya bibir sungai dibelakang rumah belum ada bronjong, akibatnya ketika air sungai meluap, tebing bibir sungai terus terkikis. Karena terus-terusan longsor, jarak antara rumah dengan bibir sungai sekarang tinggal satu jengkal. Kalau cuaca sedang hujan deras, mereka sangat khawatir terjadi longsor susulan yang membuat rumah berpotensi terjun ke dasar sungai.
“Longsor ini telah terjadi bertahun-tahun, dulu jarak bibir sungai dengan rumah cukup jauh, tapi sekarang hanya tinggal sejengkal,”tuturnya.
BACA JUGA:Tiga Desa di Mukomuko Belum Pengajuan Pencairan DD Tahap Satu
Walaupun demikian, belum ada perhatian sama sekali dari Pemerintah Daerah (Pemda) maupun dinas terkait terhadap mereka. Oleh sebab itu, ia sangat berharap setelah ini ada tindak lanjut dari pemerintah dan dinas terkait menindaklanjuti peristiwa longsor agar rumah mereka bisa selamat. Jika tidak dari pemerintah, tentu dari siapa lagi. Ia juga hanya orang miskin, jangankan untuk membuat bronjong, mencukupi kebutuhan sehari-hari pun cukup sulit. Apalagi sekarang sudah menjadi tulang punggu keluarga yang menghidupi tiga orang anak. Karena suaminya telah meninggal sejak tiga tahun lalu.
“Kami warga miskin, keseharian saja susah. Kami berharap segera ada penanggulangan dari pemerintah agar rumah ini bisa selamat. Apalagi disepanjang sungai Pian Tiga ini, hanya belakang rumah kami yang belum ada bronjongnya,”sambungnya.
BACA JUGA:Kurun Waktu Empat Bulan, 7 Bangunan di Mukomuko Terbakar
Sementara itu, Sekdes Arah Tiga, Suharman, mengatakan, kalau proposal permohonan penanggulangan longsor terhadap rumah Elisa pernah disampaikan ke Pemda dan dinas-dinas terkait sekitar tiga tahun lalu. Namun tak ada tindaklanjut sama sekali dari pihak pemerintah. Selain itu, penanggulangan longsor ini juga sudah diinput ke aplikasi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) Musrenbangcam beberapa bulan lalu.
“Kita dari pemerintah desa sekitar tiga tahun lalu pernah menyampaikan permohonan pembuatan bronjong ke pemerintah, tapi taka da resno sama sekali,”katanya.
BACA JUGA:Tim Futsal SMAN 4 Mukomuko Juara 1 Tingkat SMA se Kabupaten Mukomuko
Terkait proposal yang disampaikan, yakni pembangunan bronjong sekitar 30 meter. Pasalnya hanya kawasan rumah Elisa dan satu rumah lainnya yang belum terpasang bronjong. Sedangkan rumah lain dan bibir sungai disekitar jembatan sudah terpasang bronjong sejak lama.
“Kita butuh pembangunan bronjong sekitar 30 meter. Pasalnya disisi kiri dan kanan sudah ada terpasang bronjong, hanya kawasan belakang rumah Elisa belum ada bronjong, makanya kerap longsor,”tutup Sekdes.