Luka Menganga, Bahaya Mengintai Diabetes Basah dan Risiko Infeksi yang Mematikan

Luka Menganga, Bahaya Mengintai Diabetes Basah dan Risiko Infeksi yang Mematikan.--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Diabetes melitus, atau yang lebih dikenal sebagai diabetes, merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi.  Salah satu jenis diabetes yang perlu mendapat perhatian serius adalah diabetes basah, yang ditandai dengan kadar gula darah yang sangat tinggi dan seringkali disertai dengan komplikasi serius.  Salah satu bahaya terbesar diabetes basah adalah peningkatan risiko infeksi dan kesulitan penyembuhan luka, yang dapat berujung pada amputasi bahkan kematian.  Artikel ini akan membahas secara detail bahaya diabetes basah jika terjadi luka, serta langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang perlu dilakukan.

Mengenal Diabetes Basah:

BACA JUGA:Soal Ketahanan Pangan, Lusan Dua Bakal Gelar Musdesus

BACA JUGA:Berbuka Dengan Menu Serba Manis, 10 Rekomendasi Menu Berbuka Puasa Buat Penderita Diabetes

Diabetes basah, meskipun bukan istilah medis yang baku, sering digunakan untuk menggambarkan kondisi diabetes dengan kadar gula darah yang sangat tinggi dan tidak terkontrol.  Kondisi ini seringkali disertai dengan gejala-gejala seperti peningkatan rasa haus, sering buang air kecil, penurunan berat badan, kelelahan, dan penglihatan kabur.  Kadar gula darah yang sangat tinggi pada diabetes basah dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk kerusakan pada pembuluh darah, saraf, dan organ tubuh lainnya.

Mengapa Luka pada Penderita Diabetes Basah Lebih Berbahaya?

BACA JUGA:Waspada! 5 Gejala Diabetes Ini Bisa Terasa Saat Berjalan Kaki, Jangan Abaikan!

Penderita diabetes basah memiliki sistem imun yang cenderung lemah dan proses penyembuhan luka yang terhambat.  Kadar gula darah yang tinggi mengganggu fungsi sel-sel imun, sehingga tubuh kesulitan melawan infeksi.  Selain itu, kerusakan pada pembuluh darah kecil (mikroangiopati) yang sering terjadi pada diabetes basah dapat mengurangi aliran darah ke jaringan, sehingga proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat.  Hal ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur, meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

Jenis-jenis Infeksi yang Mungkin Terjadi:

Luka pada penderita diabetes basah sangat rentan terhadap berbagai jenis infeksi, antara lain:

BACA JUGA:Tak Disangka! Buah Ciplukan Bisa Redakan 8 Penyakit Ini, Termasuk Diabetes dan Hipertensi

* Infeksi Kulit Superfisial:  Infeksi ini biasanya terjadi pada lapisan kulit terluar dan ditandai dengan kemerahan, bengkak, nyeri, dan nanah.  Jika tidak ditangani dengan segera, infeksi ini dapat menyebar ke lapisan kulit yang lebih dalam.

* Selulitis:  Infeksi yang lebih serius yang menyerang lapisan kulit yang lebih dalam dan jaringan di bawah kulit.  Selulitis ditandai dengan kemerahan, bengkak, nyeri yang hebat, dan demam.  Kondisi ini membutuhkan perawatan medis segera.

* Osteomielitis:  Infeksi tulang yang sangat serius dan dapat menyebabkan kerusakan tulang yang permanen.  Osteomielitis seringkali terjadi sebagai komplikasi dari infeksi kulit yang tidak tertangani.

* Gangren:  Kondisi yang sangat berbahaya di mana jaringan tubuh mati karena kekurangan aliran darah dan infeksi.  Gangren dapat menyebabkan amputasi bahkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.

Gejala Luka yang Harus Diwaspadai:

Penting untuk mewaspadai gejala-gejala luka yang mengindikasikan adanya infeksi pada penderita diabetes basah, antara lain:

BACA JUGA:Ajaib! Buah Naga Bisa Redakan 8 Penyakit Ini, Termasuk Diabetes dan Hipertensi

* Kemerahan dan Bengkak di Sekitar Luka:  Ini merupakan tanda awal infeksi.

* Nyeri yang Hebat:  Nyeri yang semakin memburuk dapat mengindikasikan infeksi yang semakin parah.

* Nanah atau Cairan Lain yang Keluar dari Luka:  Ini merupakan tanda infeksi bakteri.

* Demam dan Menggigil:  Demam merupakan tanda infeksi sistemik.

* Luka yang Tidak Menyembuh dalam Waktu Lama:  Luka yang tidak menunjukkan tanda-tanda penyembuhan dalam beberapa minggu harus segera diperiksakan ke dokter.

Pencegahan dan Perawatan Luka pada Penderita Diabetes Basah:

Pencegahan merupakan langkah terpenting dalam mengatasi risiko infeksi pada penderita diabetes basah.  Berikut beberapa langkah pencegahan dan perawatan yang perlu dilakukan:

* Kontrol Gula Darah:  Kontrol gula darah yang ketat merupakan kunci utama dalam mencegah komplikasi diabetes, termasuk infeksi luka.  Ikuti rencana pengobatan yang diberikan oleh dokter dan pantau kadar gula darah secara teratur.

* Perawatan Kaki yang Baik:  Periksa kaki setiap hari untuk mendeteksi adanya luka, lecet, atau perubahan warna kulit.  Jaga kebersihan kaki dan gunakan pelembap untuk mencegah kulit kering dan pecah-pecah.  Potong kuku kaki secara teratur dan gunakan sepatu yang nyaman dan sesuai ukuran.

* Kebersihan Luka:  Jaga kebersihan luka dengan cara mencuci luka dengan air bersih dan sabun antiseptik.  Gunakan perban steril untuk menutup luka dan ganti perban secara teratur.

* Perawatan Medis Segera:  Segera konsultasikan ke dokter jika terdapat tanda-tanda infeksi pada luka.  Dokter akan memberikan pengobatan yang tepat untuk mengatasi infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.

* Penggunaan Antibiotik:  Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri.  Ikuti petunjuk penggunaan antibiotik dengan benar dan jangan menghentikan pengobatan sebelum waktunya.

Diabetes basah meningkatkan risiko infeksi dan kesulitan penyembuhan luka secara signifikan.  Kontrol gula darah yang ketat, perawatan kaki yang baik, dan perawatan medis segera merupakan kunci utama dalam mencegah dan mengatasi komplikasi ini.  Jangan sepelekan setiap luka, terutama pada penderita diabetes basah.  Segera konsultasikan ke dokter jika terdapat tanda-tanda infeksi untuk mencegah komplikasi yang lebih serius, seperti gangren dan amputasi.  Kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat dapat menyelamatkan nyawa.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan