Rekrutmen Guru dan Siswa Sekolah Rakyat Segera Buka

Rekrutmen Guru dan Siswa Sekolah Rakyat Segera Buka--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Sekolah rakyat yang direncanakan pemerintah makin mantap. Dimana rekrutmen guru dan penjaringan siswa untuk Sekolah Rakyat akan dimulai pertengahan April 2025 ini, dan memulai ajaran perdana tahun 2025 tahun 2026. Menteri Sosial, Saiful Yusuf mengatakan, untuk merealisasikan Sekolah Rakyat ini pemerintah membutuhkan lebih kurang sekitar 1000 guru untuk 53 lokasi Sekolah Rakyat yang sudah siap beroperasi tahun ini. Untuk sementara ini, Menteri Sosial belum bisa menyebut angka pasti berapa jumlah guru yang dibutuhkan. Yang jelas untuk Sekolah Rakyat ini ada 2 jenis guru yang dibutuhkan, pertama formal. Kedua guru pendidikan karakter. Khusus guru formal akan mengajarkan mata pelajaran kepada siswa mulai dari pagi hingga sore hari, sedangkan guru pendidikan karakter bertugas membangun karakter siswa mulai dari sore sampai malam.
BACA JUGA:Guru Garda Terdepan Siap Siaga Bencana di Sekolah
BACA JUGA:Satuan Pendidikan Mulai Masuk Rabu 9 April 2025
Sedangkan untuk jumlah murid atau siswa ia memprediksi bakal ada 2.500 orang yang tersebar di 53 titik Sekolah Rakyat. Identifikasi telah dilakukan terhadap guru-guru di sekitar titik Sekolah Rakyat. Dia mengatakan rapat di antara para penanggung jawab Sekolah Rakyat masih berlangsung meski harus secara daring. Sekolah rakyat ini 100 persen gratis. "Sekarang baru diidentifikasi guru yang di sekitar sekolah itu, siswa-siswa desil satu desil dua yang di sekitar situ. Terus dipotret lewat data-data," ungkap Saiful Yusuf.
Sebelumnya, Kemensos menyampaikan Sekolah Rakyat akan memulai proses penerimaan murid dan rekrutmen tenaga pendidik pada April 2025, sebelum beroperasi pada Juli mendatang untuk tahun ajaran 2025/2026. Tenaga pendidik akan diseleksi lewat Pendidikan Profesi Guru (PPG), sementara murid akan melewati beberapa tahapan dari administratif hingga wawancara. Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M. Nuh, menjelaskan tenaga pendidik akan direkrut dari 60 ribu guru yang telah lulus PPG. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah memetakan persebaran guru agar mereka dapat ditempatkan sesuai dengan lokasi Sekolah Rakyat di daerah asalnya. Selain itu, pemerintah juga membuka opsi penugasan guru aparatur sipil negara (ASN) di Sekolah Rakyat. "Kami ingin tahu para guru itu punya empati sosial, dan tidak hanya kompetensi akademik yang bagus," paparnya.
BACA JUGA:Relevansi Deep Learning dalam Pendidikan Islam
Sementara itu, calon murid akan diseleksi melalui berbagai tahapan. Langkah pertama yaitu seleksi administratif, dengan ketentuan anak-anak yang berhak mendaftar adalah mereka yang termasuk dalam Desil 1 dan 2 menurut Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Selanjutnya, calon siswa akan menjalani tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah, home visit, wawancara dengan orang tua, serta pemeriksaan kesehatan. Pemerintah terus matangkan rencana penyelenggaraan Sekolah Rakyat, yang dijadwalkan akan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026. Menteri Sosial sudah melaporkan bahwa hingga saat ini sudah terdapat 53 lokasi yang siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat. "Kami melaporkan sudah ada lebih dari 50 lokasi, 53 lokasi tepatnya, yang siap untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat ini. Namun demikian, data terus akan berkembang. Kedepan kami akan koordinasi dengan gubernur, dengan bupati, walikota, terkait persiapan yang sudah dilakukan," papar Mensos.
BACA JUGA:Game dan Pendidikan Bisakah Video Game Menggantikan Metode Belajar Konvensional
Menteri Sosial menyebutkan bahwa program ini akan mulai berjalan paling cepat pada Juli 2025 di daerah yang sudah siap infrastruktur dan penunjang. Secara sarana dan prasarana. Sekolah Rakyat dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional. Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan. Sekolah Rakyat akan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. "Kami sudah siap 41 Sentra dan Balai milik Kemensos. Kemudian di Jatim ada 9, terus ada 2 universitas dan 1 di Sumatera Barat. Total 53 lokasi sudah siap," imbuhnya.