Energi dari Gerakan Tubuh Bisakah Kita Mengisi Daya Gadget dengan Berjalan

Energi dari Gerakan Tubuh Bisakah Kita Mengisi Daya Gadget dengan Berjalan.--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Kemajuan teknologi energi telah membuka peluang baru dalam pemanfaatan sumber daya alternatif. Salah satu konsep yang menarik perhatian adalah pengisian daya perangkat elektronik menggunakan energi yang dihasilkan dari gerakan tubuh manusia. Ide ini berangkat dari pemanfaatan teknologi energy harvesting, yang memungkinkan energi mekanik dari aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berlari, atau bahkan mengetik untuk dikonversi menjadi listrik. Artikel ini akan membahas gagasan ini dengan pendekatan 5W+1H: apa teknologi ini, siapa yang sedang mengembangkannya, kapan konsep ini mulai berkembang, di mana dampaknya terasa, mengapa ini menjadi penting, serta bagaimana mekanismenya bekerja.

Teknologi energy harvesting bekerja dengan mengubah energi mekanik menjadi listrik melalui material piezoelektrik atau triboelektrik, yang mampu menangkap getaran dan tekanan dari gerakan tubuh manusia. Teknologi ini menjanjikan sumber daya energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, terutama di era perangkat seluler dan wearable yang semakin berkembang.

BACA JUGA:Energi dari Luar Angkasa Bisakah Satelit Menyediakan Listrik untuk Bumi

BACA JUGA:Dampak Lingkungan dari AI Apakah Kecerdasan Buatan Boros Energi

Beberapa perusahaan dan universitas telah mengembangkan teknologi ini, termasuk institusi seperti MIT dan Stanford yang telah melakukan penelitian terhadap material piezoelektrik untuk digunakan dalam pakaian atau sol sepatu. Perusahaan seperti SolePower dan InStep NanoPower juga mengembangkan alas kaki yang dapat menghasilkan listrik saat dipakai berjalan.

Konsep ini mulai mendapatkan perhatian sejak awal 2000-an, tetapi kemajuan signifikan baru terlihat dalam satu dekade terakhir. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan energi portabel dan teknologi wearable, riset dalam bidang ini semakin berkembang.

Dampak dari teknologi ini bisa terasa di berbagai bidang, terutama bagi mereka yang membutuhkan sumber daya listrik dalam situasi sulit, seperti pendaki gunung, pekerja di daerah terpencil, atau bahkan di wilayah yang belum terjangkau jaringan listrik.

Mengapa konsep ini penting? Ketergantungan terhadap sumber daya energi konvensional semakin menjadi tantangan, terutama dengan meningkatnya penggunaan perangkat elektronik. Dengan adanya solusi energi berbasis gerakan tubuh, ketergantungan terhadap listrik dari sumber fosil dapat dikurangi, sekaligus membuka peluang bagi energi berkelanjutan.

BACA JUGA:Revolusi Energi Terbarukan Bagaimana Baterai Masa Depan Akan Mengubah Hidup Kita

Bagaimana cara kerjanya? Teknologi ini biasanya mengandalkan sensor atau bahan khusus yang dipasang pada pakaian, sepatu, atau aksesoris lainnya. Gerakan tubuh menghasilkan tekanan atau gesekan yang kemudian diubah menjadi energi listrik yang dapat disimpan dalam baterai kecil dan digunakan untuk mengisi daya perangkat elektronik.

Kesimpulannya, pemanfaatan energi dari gerakan tubuh manusia memiliki potensi besar dalam mendukung keberlanjutan energi dan memberikan solusi inovatif untuk kebutuhan daya portabel. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, teknologi ini dapat menjadi bagian dari revolusi energi di masa depan.

BACA JUGA:Program B40 Dukung Swasembada Energi

Referensi

• Yang, Y., et al. (2021). "Piezoelectric Energy Harvesting for Wearable Devices." Nature Communications.

• Wang, Z. L. (2019). "Triboelectric Nanogenerators for Self-Powered Electronics." Advanced Materials.

• MIT Energy Initiative (2022). "Future of Wearable Energy Harvesting Technologies." MIT Technology Review.

Tag
Share