Energi dari Luar Angkasa Bisakah Satelit Menyediakan Listrik untuk Bumi

Energi dari Luar Angkasa Bisakah Satelit Menyediakan Listrik untuk Bumi--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Dalam upaya mencari sumber energi yang lebih berkelanjutan, para ilmuwan kini mempertimbangkan luar angkasa sebagai solusi potensial. Konsep pemanenan energi matahari dari luar angkasa dan mentransmisikannya ke Bumi menggunakan satelit tenaga surya telah menjadi topik penelitian yang menarik. Jika berhasil diterapkan, teknologi ini dapat menjadi solusi bagi kebutuhan energi global yang terus meningkat.

BACA JUGA:Dampak Lingkungan dari AI Apakah Kecerdasan Buatan Boros Energi

BACA JUGA:Revolusi Energi Terbarukan Kapan Kita Bisa Hidup 100% dengan Tenaga Surya dan Angin

Satelit tenaga surya dirancang untuk mengorbit Bumi dan mengumpulkan energi matahari tanpa gangguan atmosfer atau siklus siang-malam. Energi yang dikumpulkan kemudian dikonversi menjadi gelombang mikro atau laser dan dikirimkan ke stasiun penerima di Bumi, di mana energi ini akan diubah kembali menjadi listrik untuk digunakan oleh masyarakat.

Energi luar angkasa memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sumber energi konvensional. Salah satu kelebihannya adalah ketersediaan sinar matahari yang tidak terputus, memungkinkan produksi listrik 24 jam tanpa ketergantungan pada kondisi cuaca. Selain itu, metode ini dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta mengurangi emisi karbon, menjadikannya solusi yang lebih ramah lingkungan.

Meskipun menjanjikan, ada berbagai tantangan teknis dan ekonomi yang harus diatasi sebelum energi luar angkasa dapat diadopsi secara luas. Biaya peluncuran dan pengembangan teknologi transmisi energi masih sangat tinggi. Selain itu, efisiensi konversi energi serta risiko interferensi atmosfer dalam transmisi gelombang mikro menjadi masalah teknis yang harus diselesaikan.

Beberapa badan antariksa dan perusahaan swasta tengah mengembangkan teknologi ini. NASA dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) telah melakukan berbagai eksperimen dalam bidang ini. Bahkan, perusahaan swasta seperti SpaceX dan Blue Origin juga menunjukkan minat untuk mengeksplorasi potensi energi luar angkasa sebagai solusi energi masa depan.

BACA JUGA:Geber Program Energi Terbarukan Indonesia Tawarkan Investor Dunia

Meskipun masih dalam tahap pengembangan, banyak ahli percaya bahwa teknologi ini memiliki potensi besar untuk merevolusi cara kita mendapatkan energi. Jika tantangan teknis dan biaya dapat dikurangi, energi dari luar angkasa bisa menjadi sumber listrik utama di masa depan, mengatasi krisis energi global dengan cara yang lebih bersih dan efisien.

Energi dari luar angkasa melalui satelit tenaga surya adalah konsep revolusioner yang bisa mengubah lanskap energi global. Dengan penelitian dan inovasi yang berkelanjutan, bukan tidak mungkin dalam beberapa dekade ke depan kita akan melihat implementasi teknologi ini dalam skala yang lebih luas, membawa dunia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

BACA JUGA: 10 Manfaat Menakjubkan Berjalan Kaki di Pagi Hari Awali Hari dengan Sejuta Energi

Referensi

1. Glaser, P. E. (1968). Power from the Sun: Its Future. Science, 162(3856), 857-861.

2. Mankins, J. C. (2014). The Case for Space Solar Power. Virginia Edition Publishing.

3. NASA. (2021). Space-Based Solar Power: The Future of Energy? Retrieved from nasa.gov.

4. JAXA. (2022). Space Solar Power Systems: Research and Development Status. Retrieved from jaxa.jp.

5. SpaceX. (2023). Exploring New Frontiers in Renewable Energy. Retrieved from spacex.com.

Tag
Share