Dampak Negatif Memanjakan Anak dalam Jangka Panjang Saat Dia Dewasa

Reporter: Ahmad Famuji |

Editor: Ferly Saputra |

Jumat , 31 Jan 2025 - 06:30

Dampak Negatif Memanjakan Anak dalam Jangka Panjang Saat Dia Dewasa--

Dalam konteks sosial, dampak negatif pola asuh yang keliru dapat terlihat dari ketidakmampuan anak untuk bersosialisasi dengan baik.

Mereka mungkin kesulitan membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya, sulit berempati, atau bahkan cenderung mendominasi dalam interaksi sosial. Keterampilan sosial yang buruk ini dapat mengakibatkan isolasi sosial dan kesulitan dalam membangun relasi yang bermakna di masa dewasa.

Keras Kepala

Sikap keras kepala dan pembangkang juga sering muncul sebagai dampak dari pola asuh yang tidak konsisten atau terlalu permisif. Anak-anak yang tidak dibiasakan dengan batasan dan aturan yang jelas cenderung mengembangkan perilaku membangkang dan sulit menerima otoritas.

Mereka mungkin menolak mengikuti aturan dan sulit menerima masukan atau kritik dari orang lain.

Mengingat dampak serius yang dapat ditimbulkan, sangat penting bagi orang tua dan pendidik untuk menerapkan pola asuh yang tepat dan seimbang.

Memberikan kasih sayang dan dukungan harus diimbangi dengan pemberian tanggung jawab dan kesempatan untuk belajar dari pengalaman.

Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri, tangguh, bertanggung jawab, dan mampu menjalin hubungan sosial yang sehat.*

dampak negatif memanjakan anak dalam jangka panjang saat dia dewasa                            koranrm.id - pola asuh yang tidak tepat dalam mendidik anak dapat memberikan dampak serius dan jangka panjang terhadap perkembangan kepribadian mereka. 
berbagai penelitian menunjukkan bahwa kesalahan dalam pengasuhan dapat mengakibatkan munculnya karakteristik negatif yang akan terbawa hingga anak dewasa.
tidak mandiri
salah satu dampak yang paling signifikan adalah ketergantungan dan ketidakmandirian. anak yang terbiasa dimanjakan dan selalu dibantu dalam menyelesaikan setiap masalah akan kesulitan mengembangkan kemampuan problem-solving mereka sendiri. 
baca juga:persiapkan mentalmu yang matang! inilah tips bagi introvert saat berkumpul keluarga agar terasa nyaman
baca juga:khasiat sereh lebih dari sekadar aroma, segudang manfaat untuk kesehatan dan kecantikan
mereka cenderung selalu mencari bantuan orang lain bahkan untuk hal-hal sederhana yang seharusnya bisa mereka tangani sendiri. kondisi ini dapat sangat merugikan ketika mereka harus menghadapi tantangan di dunia kerja atau kehidupan bermasyarakat.
mudah menyerah
karakteristik negatif lainnya yang sering muncul adalah mudah menyerah saat menghadapi kegagalan. anak-anak yang tidak dibiasakan menghadapi tantangan dan kegagalan sejak dini akan memiliki resiliensi yang rendah. 
ketika mengalami kesulitan atau hambatan, mereka cenderung langsung putus asa tanpa berusaha mencari solusi. hal ini tentu akan menghambat pencapaian potensi mereka di masa depan.
tidak bertanggung jawab
kurangnya rasa tanggung jawab juga menjadi masalah serius yang timbul akibat pola asuh yang tidak tepat. anak yang terbiasa dimanjakan dan tidak pernah diberi kepercayaan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu akan kesulitan memahami konsep tanggung jawab. 
mereka cenderung mengabaikan konsekuensi dari tindakan mereka dan sering mengandalkan orang lain untuk membereskan masalah yang mereka timbulkan.
kurang mampu bersosialisasi
dalam konteks sosial, dampak negatif pola asuh yang keliru dapat terlihat dari ketidakmampuan anak untuk bersosialisasi dengan baik. 
mereka mungkin kesulitan membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya, sulit berempati, atau bahkan cenderung mendominasi dalam interaksi sosial. keterampilan sosial yang buruk ini dapat mengakibatkan isolasi sosial dan kesulitan dalam membangun relasi yang bermakna di masa dewasa.
baca juga:steam eggs, sensasi lembut dan sehat yang menggoda lidah
baca juga:langkah pssi menjelang lanjutan kualifikasi piala dunia 2026
keras kepala
sikap keras kepala dan pembangkang juga sering muncul sebagai dampak dari pola asuh yang tidak konsisten atau terlalu permisif. anak-anak yang tidak dibiasakan dengan batasan dan aturan yang jelas cenderung mengembangkan perilaku membangkang dan sulit menerima otoritas.
mereka mungkin menolak mengikuti aturan dan sulit menerima masukan atau kritik dari orang lain.
mengingat dampak serius yang dapat ditimbulkan, sangat penting bagi orang tua dan pendidik untuk menerapkan pola asuh yang tepat dan seimbang. 
memberikan kasih sayang dan dukungan harus diimbangi dengan pemberian tanggung jawab dan kesempatan untuk belajar dari pengalaman. 
dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri, tangguh, bertanggung jawab, dan mampu menjalin hubungan sosial yang sehat.*