Punya Semangat Belajar untuk Jangka Panjang, Mari Mengenal Istilah Grit dalam Dunia Psikologi

Reporter: Ahmad Famuji |

Editor: Ferly Saputra |

Kamis , 30 Jan 2025 - 06:30

Punya Semangat Belajar untuk Jangka Panjang, Mari Mengenal Istilah Grit dalam Dunia Psikologi--

KORANRM.ID - Dalam dunia psikologi modern, konsep grit telah muncul sebagai salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan seseorang.

Dipopulerkan oleh psikolog Angela Duckworth melalui penelitiannya yang mendalam, grit didefinisikan sebagai kombinasi dari ketekunan dan semangat yang konsisten dalam mencapai tujuan jangka panjang, terlepas dari berbagai tantangan dan kegagalan yang dihadapi.

Grit terdiri dari dua komponen utama yang saling melengkapi. Pertama adalah ketekunan dalam usaha, yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk tetap bertahan dan bekerja keras meskipun menghadapi hambatan atau kegagalan. Kedua adalah konsistensi minat, yang menunjukkan dedikasi jangka panjang terhadap tujuan tertentu tanpa teralihkan oleh peluang baru yang muncul.

Penelitian psikologi menunjukkan bahwa grit seringkali lebih menentukan kesuksesan dibandingkan bakat alami. Seseorang dengan tingkat grit yang tinggi cenderung dapat mencapai prestasi lebih baik dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan bakat. Hal ini terjadi karena individu dengan grit tinggi memiliki kemampuan untuk mempertahankan fokus dan usaha mereka dalam jangka waktu yang panjang.

Para ahli psikologi telah mengidentifikasi beberapa cara untuk mengembangkan grit:

1. Growt Mindset

Pertama, mengembangkan pola pikir berkembang (growth mindset) yang melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

2. Menetapkan Tujuan

Kedua, menetapkan tujuan yang jelas dan bermakna secara pribadi, yang dapat memotivasi seseorang untuk tetap bertahan ketika menghadapi kesulitan.

3. Latihan yang Konsisten

punya semangat belajar untuk jangka panjang, mari mengenal istilah grit dalam dunia psikologi                            koranrm.id - dalam dunia psikologi modern, konsep grit telah muncul sebagai salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan seseorang. 
dipopulerkan oleh psikolog angela duckworth melalui penelitiannya yang mendalam, grit didefinisikan sebagai kombinasi dari ketekunan dan semangat yang konsisten dalam mencapai tujuan jangka panjang, terlepas dari berbagai tantangan dan kegagalan yang dihadapi.
grit terdiri dari dua komponen utama yang saling melengkapi. pertama adalah ketekunan dalam usaha, yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk tetap bertahan dan bekerja keras meskipun menghadapi hambatan atau kegagalan. kedua adalah konsistensi minat, yang menunjukkan dedikasi jangka panjang terhadap tujuan tertentu tanpa teralihkan oleh peluang baru yang muncul.
baca juga:projek p5 kurikulum merdeka sman 1 mukomuko 
baca juga:mengenal tanaman asam jawa serta asal usul sejarahnya ,berikut kegunaanya ditiap negara di dunia
penelitian psikologi menunjukkan bahwa grit seringkali lebih menentukan kesuksesan dibandingkan bakat alami. seseorang dengan tingkat grit yang tinggi cenderung dapat mencapai prestasi lebih baik dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan bakat. hal ini terjadi karena individu dengan grit tinggi memiliki kemampuan untuk mempertahankan fokus dan usaha mereka dalam jangka waktu yang panjang.
para ahli psikologi telah mengidentifikasi beberapa cara untuk mengembangkan grit:
1. growt mindset
pertama, mengembangkan pola pikir berkembang (growth mindset) yang melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. 
2. menetapkan tujuan
kedua, menetapkan tujuan yang jelas dan bermakna secara pribadi, yang dapat memotivasi seseorang untuk tetap bertahan ketika menghadapi kesulitan. 
baca juga:belum banyak yang tau, manfaat rumput ilalang untuk kesehatan tubuh, ayo baca di sini
baca juga:yuk simak disini, ternyata banyak sekali manfaat daun mints, serta cara mengolahnya 
3. latihan yang konsisten
ketiga, melakukan latihan yang disengaja (deliberate practice) secara konsisten untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang tertentu.
penelitian menunjukkan bahwa grit memiliki pengaruh positif dalam berbagai domain kehidupan. dalam pendidikan, siswa dengan tingkat grit yang tinggi cenderung mencapai prestasi akademik yang lebih baik dan lebih kecil kemungkinannya untuk putus sekolah. 
dalam dunia kerja, karyawan dengan grit tinggi menunjukkan performa yang lebih baik dan tingkat turnover yang lebih rendah.
para psikolog telah mengembangkan berbagai instrumen untuk mengukur tingkat grit seseorang, termasuk grit scale yang dikembangkan oleh duckworth. skala ini mengevaluasi berbagai aspek seperti konsistensi minat, ketekunan dalam usaha, dan kemampuan untuk mengatasi tantangan.
meskipun konsep grit telah mendapatkan banyak perhatian dalam psikologi positif, beberapa kritikus mengingatkan bahwa grit bukanlah satu-satunya faktor penentu kesuksesan. faktor-faktor seperti dukungan sosial, akses terhadap sumber daya, dan kondisi lingkungan juga memainkan peran penting dalam menentukan hasil akhir seseorang.
pemahaman tentang grit telah diterapkan dalam berbagai setting, mulai dari pengembangan program pendidikan hingga pelatihan kepemimpinan dalam organisasi. program-program ini fokus pada pengembangan ketekunan, resiliensi, dan kemampuan untuk mempertahankan motivasi dalam jangka panjang.
dalam konteks psikologi modern, grit menawarkan perspektif baru tentang bagaimana kesuksesan dapat dicapai. bukan hanya melalui bakat atau kecerdasan, tetapi melalui kombinasi dari ketekunan yang konsisten dan passion yang berkelanjutan. pemahaman ini membuka jalan baru dalam pengembangan potensi manusia dan menciptakan pendekatan yang lebih holistik dalam mencapai keberhasilan.*