Taman Lumpini jadi Keindahan Alam Menyejukan di Kota Bangkok, Jadi Oasis di Tengah Kota
Taman Lumpini jadi Keindahan Alam Menyejukan di Kota Bangkok, Jadi Oasis di Tengah Kota--
KORANRM.ID - Taman Lumpini merupakan ruang terbuka hijau yang menjadi landmark ikonik di pusat kota Bangkok, Thailand. Didirikan pada tahun 1920-an oleh Raja Rama VI, taman seluas 57,6 hektar ini menjadi tempat pelarian yang sempurna dari hiruk pikuk kehidupan metropolitan Bangkok yang sibuk.
Nama Lumpini sendiri diambil dari tempat kelahiran Sang Buddha di Nepal, yang dahulu dikenal sebagai Lumbini. Pemilihan nama ini mencerminkan nilai-nilai spiritual dan kedamaian yang ingin ditanamkan dalam taman ini. Sejak pembukaannya, Taman Lumpini telah menjadi saksi bisu perkembangan Bangkok dari kota tradisional menjadi metropolis modern.
Keindahan alam Taman Lumpini terlihat dari danau buatan yang luas di tengah taman, dihiasi dengan air mancur yang menari-nari. Pepohonan rindang berusia puluhan tahun memberikan keteduhan bagi pengunjung, sementara berbagai spesies burung dan tupai bebas berkeliaran, menambah kehidupan pada lanskapnya yang asri. Yang menarik, taman ini juga menjadi habitat bagi biawak air yang kadang terlihat berenang di danau atau berjemur di pinggirnya.
BACA JUGA:Rekomendasi Ponsel Flagship Buat 2025 dengan Spek Gahar
BACA JUGA:Mana yang Lebih Baik Menjaga Rahasia Antara Introvert dan Ekstrovert?
Fasilitas di Taman Lumpini sangat lengkap dan memenuhi berbagai kebutuhan pengunjung. Jalur jogging sepanjang 2,5 kilometer yang berkelok-kelok di seluruh taman menjadi favorit para pelari pagi dan sore. Area fitnes outdoor yang dilengkapi dengan berbagai peralatan olahraga gratis ramai digunakan oleh warga setempat. Terdapat juga lapangan tenis, area bermain anak-anak, dan pavilion yang sering digunakan untuk kegiatan tai chi atau yoga.
Pagi hari di Taman Lumpini memiliki atmosfer yang berbeda. Mulai dari fajar, taman ini sudah ramai dengan warga Bangkok yang melakukan aktivitas olahraga. Pemandangan unik dapat disaksikan ketika puluhan orang berkumpul untuk mengikuti kelas senam aerobik massal yang diiringi musik bersemangat. Di sisi lain taman, kelompok-kelompok lansia dengan tenang melakukan gerakan tai chi tradisional.
BACA JUGA:3 Amalan yang Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji dan Umrah, Apa Itu?
BACA JUGA:Ceker Ayam, Lebih dari Sekadar Camilan, Sumber Kolagen untuk Kulit Sehat dan Kuat
Sore hari membawa suasana yang lebih santai, dengan banyak keluarga yang datang untuk piknik atau sekadar bersantai. Danau di taman menjadi tempat populer untuk menyewa perahu dayung, memberikan pengalaman berbeda dalam menikmati keindahan taman dari sudut pandang air. Pada akhir pekan, taman sering mengadakan konser musik di panggung terbuka, menampilkan berbagai genre dari musik klasik hingga jazz.
Taman Lumpini juga berperan penting dalam pelestarian budaya Thailand. Berbagai festival dan acara budaya sering diselenggarakan di sini, mulai dari pertunjukan seni tradisional hingga pasar makanan lokal. Hal ini menjadikan taman tidak hanya sebagai ruang hijau, tetapi juga sebagai pusat kegiatan komunitas yang vital.
Meskipun dikelilingi oleh gedung-gedung pencakar langit dan jalan-jalan sibuk, Taman Lumpini berhasil mempertahankan karakternya sebagai sanctuary alami di tengah kota. Kombinasi antara fasilitas modern dan pelestarian alam yang baik menjadikannya contoh sempurna bagaimana ruang publik dapat melayani berbagai kebutuhan masyarakat perkotaan sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.*