KORAN DIGITAL RM - Kecelakaan tunggal Kembali terjadi di jembatan darurat di Desa Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto.
Kecelakaan terjadi pada Minggu 21 Januari 2024, dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB. Korbannya berjumlah 4 orang, berasal dari desa tetangga, Kota Praja. Mereka adalah pendekar dari perguruan silat Pagar Nusa (PN).
Sebelum kecelakaan
Korban kecelakaan di jembatan darurat ini semuanya berjenis kelamin wanita. Satu diantaranya sempat pingsan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
BACA JUGA:Kebun Cabai Terendam, Hasil dan Kualitas Menurun
Kronologis kejadian dari data terhimpun, sebelum kecelakaan, mereka melakukan latihan gabungan. Selain warga PN di Sido Makmur, mereka juga berasal dari Kecelakaan XIV Koto, dan juga dari Kota Praja. Setelah melakukan latihan beberapa sesi, maka tibalah sesi istirahat.
Pada sesi ini mereka meninggalkan lokasi latihan dengan tujuan tertentu. Mereka mengendarai 2 sepeda motor. Masing-masing berbocengan. Sebagai warga luar desa, mereka tidak tahu jembatan yang rusak.
Diduga mereka memacu dengan kecepatan sedang melintas di jembatan rusak. Saat melintas jalan tinggi, motor tepelanting. Motor yang berada di bagian depan, terpelanting lebih dulu dan diikuti motor di belakangnya. Keempat koran terpelanting ke jalan.
Warga sekitar yang mengetahui adanya kecelakaan ini langsung berlari ke TKP untuk memberikan pertolongan. Akibat kejadian ini, latihan dihentikan. Sebagian warga PN menuju TKP untuk memberikan pertolongan. Dan warga PN yang lainnya disuruh pulang.
BACA JUGA:Bersiap Turun Tanam, Petani Diminta Waspada Penyakit Blas
Komandan Pleton (Danton) Perlindungan Masyarakat (Linmas) Sido Makmur, Juremi, membenar kejadian ini. Hanya saja, Juremi mengaku tidak tahu pasti identitas korban.
"Memang benar ada kecelakaan di jembatan darurat ini. Korban warga luar desa sehingga tidak tahu kondisi jalan," ujar Juremi.
Dikatakan Juremi, kecelakaan ini bukan yang pertama. Setidaknya sudah empat kali. Jumlah korban 7 orang. Sedikit beruntung, semua korban tidak ada yang meninggal.
"Jalan ini rusak pada pertengahan Agustus 2023. Rambu-rambu sudah dipasang. Mungkin kurang diperhatikan," tambah Juremi.
BACA JUGA:Desa Lubuk Pinang Resmi Berstatus Mandiri