Maju Makmur Mulai Kerjakan Fisik 2024

Senin 15 Jan 2024 - 19:03 WIB
Reporter : SAHAD
Editor : SAHAD

KORAN DIGITAL RM - Maju Makmur, merupakan tercepat yang mengerjakan fisik Dana Desa (DD) tahun 2024. Bukan hanya di Kecamatan Penarik, melainkan se-Kabupaten Mukomuko. Pekerjaan sudah dimulai pada 2 Januari 2024. Hari pertama kerja tahun 2024. Ada dua item yang dibangun. Kolam renang untuk anak-anak dan rabat beton. Lokasi bangunan berdekatan. Di areal wisata water boom, milik desa. Kedua item bangunan tersebut, untuk mendukung peningkatan wisata buatan di Maju Makmur. Sebagaimana disampaikan oleh Kades Maju Makmur, Heris Triyanto, Senin 15 Januari 2024.

Heris menjelaskan, pekerjaan dimulai bertepatan dengan masuk hari pertama kerja 2024. Pembangunan ini menggunakan dana Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) anggaran tahun 2023. Nilainya sekitar Rp60 juta. Kades juga menyampaikan, dana SiLPA sudah bisa dibelanjakan setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) disahkan. Dan APBDes Maju Makmur, telah diserahkan pada Desember 2023. 

BACA JUGA:Sawah di Tirta Mulya Terancam Dialihfungsikan

"Tunggu apa lagi. APBDes sudah disahkan, dana SiLPA langsung dibelanjakan," ungkap Heris. 

Heris juga menyampaikan, kedua item ini untuk mendukung obyek wisata. Jalan yang dibangun agar memudahkan masyarakat ketika datang ke water boom. Sedangkan kolam renang anak-anak, untuk melengkapi yang sudah ada. 

"Misi kami dalam jangka panjang, water boom in menjadi sumber PADes (Pendapatan Asli Desa, red). Fasilitas harus ditambah dan dilengkapi," tambah Heris. 

Masih Heris, pada tahun 2023 lalu, Maju Makmur, merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Penarik, yang menerima dana tunjangan kinerja. Heris mengaku tidak tahu pasti kriteria penerima dana tersebut. Yang pasti, Maju Makmur selalu tepat waktu dalam menjalankan program desa. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. 

"Mudah-mudahan saja kami kembali mendapatkan dana kinerja," harap Heris. 

BACA JUGA:Talang Petai Bakal Bangun Jalan dan Rehab Gedung MDA

Curah hujan yang tinggi belakangan ini, menyebabkan sungai banjir. Akibat banjir, kuari tidak bisa beroperasi. Dan kehabisan material yang dijual. 

"Kami kesulitan mendapatkan material, karena sedang banjir," pungkas Heris.*

Kategori :