Calon Bupati Bicara Soal Harga Sawit, Ini Kata Mereka

Rabu 13 Nov 2024 - 18:59 WIB
Reporter : SAHAD
Editor : SAHAD

radarmukomukobacakoran.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mukomuko, Sabtu malam, 9 November 2024 melaksanakan debat perdana yang dihadiri 3 Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko. Debat perdana ini, diselenggarakan oleh Bengkulu Ekspress Telivisi (BETv) di Hotel Mercure Kota Bengkulu. Debat diikuti 3 dari 4 Pasangan Calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Mukomuko. Paslon nomor urut l Ir Renjes Zaetheddy dan Rismanaji S.IP, Paslon nomor urut 2 Choirul Huda, SH dan Rahmadi AB, dan Paslon nomor urut 4 Edwar Setiawan, S.KM dan Drs H Ruslan M.Pd. Paslon yang tidak hadir adalah nomor 3, H. Sapuan-Wasri.

Secara umum, mereka memiliki misi yang sama, yakni menyejahteraan masyarakat Mukomuko. Peningkatan harga sawit menjadi perdebatan yang cukup menarik.

Paslon nomor 1, Renjes menyampaikan, dibandingkan kabupaten lain, harga sawit di Mukomuko masih rendah. Hal tersebut disebabkan beberapa rendahnya rendemen sawit yang dihasilkan petani. Fator lain, jauhnya jarak tempuh dari pabrik Crude Palm Oil (CPO) di Mukomuko menuju pelabuhan penampungan CPO sebelum dilepar ke pasar. Sawit merupakan pendukung utama ekonomi masyarakat Mukomuko, akan tetapi belum ada kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

BACA JUGA:Perbandingan Kekuatan Timnas Indonesia vs Jepang

Edwar juga menyampaikan, jika dirinya terpilih menjadi Bupati Mukomuko, telah menyiapkan beberapa langkah untuk mendongkrak harga sawit. Semakin tinggi harga sawit, maka petani sawit akan semakin sejahtera. Lebih dari itu, sawit ini juga akan dikelola sedemikian rupa agar menjadi salah satu penyumbang PAD.

‘’Kalau terpilih menjadi bupati, kami akan memberikan bantuan bibit berkualitas kepada petani. Pembangunan pelabuhan juga perlu dilakukan untuk menekan biaya angkut CPO,’’ ujar Renjes.

Renjes juga berjanji akan membangkitkan kembali Badan Usaha Milik Desa (BUMD). BUMD akan membuka unit usaha yang berhubungan dengan kelapa sawit. Hasilnya akan masuk dalam PAD.

‘’Kami juga akan memberdayakan BUMD agar bisa mendatangkan PAD,’’ tambah Renjes.

Hal yang hampir sama disampaikan oleh calon bupati nomor 2, Choirul Huda. Ia mengatakan, pembangunan pelabuhan CPO penting. Namun demikian, harus dikaji dengan matang dari seluruh aspek. Hal yang mendasar adalah pembangunan pelabuhan ini tidak memberatkan petani. 

BACA JUGA:21 Tahun Kabupaten Mukomuko, Dunia Kesehatan Maju Pesat

‘’Ada rencana pembangunan pelabuhan dananya berasal dari iuran pabrik CPO, ini memberatkan. Idealnya pelabuhan dibangun oleh BUMN (Badan Usaha Milik Negera, red),’’ kata Huda.

Calon bupati nomor 4 Edwar Setiawan, menyampaikan menjadi seorang pemimpin, hal utama yang perlu dimiliki adalah optimis. Ia juga menyampaikan, pembangunan pelabuhan CPO di Mukomuko, sudah direncanakan oleh bupati Mukomuko pertama, Ichwan Yunus. Kenyataan di lapangan, sudah ada pergantian beberapa kepala daerah, pembangunan pelabuhan belum terealisasi. Hal itu menunjukan bahwa membangun pelabuhan bukan perkara mudah.

‘’Kami optimis bisa menarik dana pusat untuk membangun Mukomuko,’’ demikian Edwar.

Kategori :