Musim Kemarau Panjang, Penjualan Pupuk Turun Drastis

Selasa 31 Oct 2023 - 20:37 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

KORAN DIGITAL RM - Akibat musim kemarau panjang, penjual pupuk untuk perkebunan kelapa sawit juga mengalami penurunan drastis. Seperti usaha  penjualan pupuk milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah Banjar Sari Kecamatan Sungai Rumbai.

Selama musim kemarau kurang lebih sudah berlangsung selama 2 bulan ini, pupuk yang terjual hanya sebanyak 8 sak atau sekitar 400 Kilo Gram (Kg). Biasanya, kalau tidak musim kemarau seperti sekarang ini, dalam satu bulan penjualan pupuk paling sedikit sekitar 10 ton.

Dampak musim kemarau panjang ini bukan masalah krisis air bersih saja. Namun, juga berdampak pada perputaran perekonomian. Khususnya di usaha jual beli pupuk untuk kebun kelapa sawit. 

Pengelola BUMDes Berkah Banjar Sari, Percoyo menuturkan, akibat musim kemarau ini penjualan pupuk memang sangat turun drastis. Bayangkan selama dua bulan lebih ini penjualan pupuk hanya 8 sak. Otomatis modal untuk pupuk ini terpendam.

Memang dampak musim kemarau ini luar biasa. Kalau masalah kekeringan sudah tidak dapat dipungkiri. "Penjualan pupuk kita sangat turun.

Bayangkan selama musim kemarau ini pupuk yang terjual hanya 8 sak. Kalau musim kemarau ini berlangsung hingga akhir tahun ini, buka hanya usah pupuk yang oleng. Tetapi petani sawit juga oleng, karena buah sawit juga turun drastis akibat tidak dipupuk," kataya.

Dijelaskannya, adapun jenis pupuk yang tersedia di usaha BUMDes ini, mulai dari Urea, NPK, TSP, Kebomas, dan jenis lainnya tersedia di usaha BUMDes. Selain pupuk, juga ada beberapa jenis racun rumput. Namun, omset khusus penjualan pupuk turun drastis.

Kalau harga pupuk sekarang dikatakan tidak terlalu mahal. Demikian juga dengan harga sawit juga tidak terlalu murah dan bisa dikatakan masih stabil. Tetapi tidak menutup kemungkinan, sekarang petani sudah jadwal pemupukan. Tetapi terkendala dengan cuaca.

"Kita sudah lama tidak memesan pupuk dengan distributor. Biasanya setiap bulan kita pasti mesan. Sekarang apa yang mau dipesan. Pupuk yang ada ini belum laku," tutupnya.*

Kategori :