Dihantam Hama Lalat Buah, Petani Melon Padang Gading Gagal Panen

Kamis 29 Aug 2024 - 17:09 WIB
Reporter : Dedi Sumanto
Editor : SAHAD

KORAN DIGITAL RM - Tulis Setiawan (28) petani melon di Desa Padang Gading Kecamatan Sungai Rumbai Mukomuko Bengkulu, harus menelan kerugian hingga jutaan rupiah. Pasalnya, melon jenis ceria yang ia budidayakan selama 2 bulan ini buahnya dihantam hama lalat. Sehingga membuat kebun melon miliknya dengan luas lebih kurang sekitar 30 meter persegi tersebut gagal dipanen. Tragisnya, hampir separoh buah melon yang ada di batang belum sempat dipanen sudah dihantam hama lalat buah. Hampir setiap buah melon yang berukuran berat rata-rata kurang lebih 2 kilogram, dihinggapi hama lalat buah, sehingga membuat buah melon yang bergelantungan di batangnya tersebut banyak yang busuk dan berulat. 

BACA JUGA:Lapisan Masyarakat Antusias Antar Renjes-Rismanaji ke KPU

BACA JUGA:Ini Besaran Alokasi Subsidi BBM dan LPG Tahun 2025, Bahlil: Masyarakat Mampu Jangan Pakai Barang Subsidi!

Dijelaskan Tulis, penanaman melon jenis ceria ini memang baru pertama kali ia lakukan. Ia mengaku kecolongan dengan hama lalat buah. Hama ini menyerang tanaman pada saat awal musim hujan beberapa waktu lalu. Ia belum sempat melakukan penyemprotan, hama lalat sudah banyak menyerang buah melon yang tinggal menunggu waktu dipetik. Hampir semua buah yang berukuran besar busuk dan tidak lagi bisa dipanen. "Kalau gak ada hama lalat kemarin, mungkin kita bisa meraup keuntungan dua kali lipat. Tetapi keuntungan kebun melon ini baru sebatas rezeki mata saja. Belum sempat dipanen buahnya sudah busuk. Buah yang berukuran besar-besar harus kita sortir untuk dibuang," ujarnya saat ditemui di kebun melon tempo hari. 

BACA JUGA:Kemendag Beri Pelatihan Digital Demi Majukan UMKM Lintas Industri

BACA JUGA:Awas! Kombinasi Makanan Ini Berbahaya Jika Dikonsumsi Bersama Pepaya

Lanjutnya, modal yang ia keluarkan untuk penanaman Hingg merawat kebun melon lebih kurang sekitar 2000 batang tersebut berkisar diangkat Rp 10 Juta. Sementara pendapatan dari hasil penjualan sejauh ini baru mencapai sekitar Rp 3 hingga 4 jutaan. Ia mengaku kebun melon yang ia rawat selama dua bulan ini gagal panen. Dan ia harus menelan kerugian hingga diangka jutaan rupiah. Namun, ia tidak putus asa. Guru yang paling berharga itu adalah kesalahan. Kesuksesan berawal dari kegagalan. "Sekarang kita kembali mengolah lahan untuk penanaman baru. Kemungkinan besar, selain dari melon ada tanaman lain yang akan kita tanam. Kemungkinan semangka, kita optimis tanaman yang kedua ini nanti bisa tumbuh dengan baik dan berhasil hingga panen," harapnya.

Ditambahkan Tulis Setiawan, harga jual melon bisa mereka panen saat ini dibadrol jauh di bawah harga pasar. Yaitu Rp 15.000 per kilogram. Harga ini jauh di bawah harga pasar dengan harga Rp 20.000 per Kilogram. Harga jual buah melon ini terpaksa diobral dengan harga murah. Karana, buah bisa dipanen tidak ada lagi yang berukuran 2 Kilogram. Buah yang besar-besar dengan berat 2 hingga 2,5 Kilogram busuk dan tidak bisa untuk dikonsumsi. "Buah yang bisa kita panen tinggal yang kecil-kecil. Kalau buah yang besar sudah busuk dan tidak bisa dijual. Sehingga kita harus menjual buah yang kecil-kecil ini dengan harga Rp 15.000 per kilogram," tambah Tulis Setiawan.*

Kategori :