PAMSIMAS di Air Kasai
KORAN DIGITAL RM – Pembangunan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Air Kasai, Kecamatan Air Dikit, dibangun tahun 2020. Sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, dengan nilai Rp217 juta. Dalam perjalananya banyak sekali kendala yang dihadapi. Setelah 3 tahun berjalan, Pamsimas ini belum juga sempurna. Dibilang belum sempurna karena air belum sampai ke rumah-rumah warga, sebagaimana Pamsimas yang ada di desa dan kecamatan lain. Sejak dua bulan terakhir, warga Air Kasai, baru merasakan betapa penting dan bermanfaatnya Pamsimas ini. Dampak dari kemarau, banyak sumur warga yang kering. Setiap hari, ratusan warga mengambil air Pamsimas. Warga harus datang ke halaman kantor desa untuk mengambil air menggunakan jerigen. Pasalnya baru sebatas itu pipa yang ada.
BACA JUGA:Irigasi DI Manjuto Kanan Sudah Kembali Normal
Kades Air Kasai Sofia, menjelaskan pihaknya telah berupaya membuat Pamsimas ini sampai ke rumah warga. Hanya saja banyak warga yang kontra sehingga bangunan hanya sebatas ini. Akhirnya diputuskan, untuk sementara ini, Pamsimas hanya sebatas apa yang ada sekarang. Dengan adanya musim kemarau, banyak warga yang mengambil air dari Pamsimas ini.
‘’Bukan hanya warga Air Kasai, warga desa tetangga juga ada yang ambil air Pamsimas ini,’’ ujar Sofia.
BACA JUGA:14 KPM Desa Resno Terima BLT-DD Terakhir
Dikatakan Sofia, mengambil air di sini gratis, tis, tis. Tidak ada batasan jumlah. Boleh ambil sesuai kebutuhan dan kemampuan. Kades juga tidak mempersoalkan warga yang mengambil air dari mana saja. Dan sebagian besar, warga juga sepertinya tidak berpikir bahwa air bisa mengalir butuh biaya. Setidaknya pulsa listrik. Untuk pembelian toke listrik lebih banyak menggunakan dana operasional kantor desa.
‘’Siapa saja bebas mengambil air. Kalau ada yang berpikir beli pulsa listrik Alhamdulillah. Jika tidak, nggak apa-apa,’’ kata Sofia saat ditemui di kantornya, Kamis (7/12).(dul)