Irigasi DI Manjuto Kanan Sudah Kembali Normal
Dokumentasi pihak BWS Sumatera VII Bengkulu meninjau lokasi pembangunan saluran irigasi sementara di DI Manjuto Kanan.--ISTIMEWA
KORAN DIGITAL RM – Pembangunan saluran sementara pasca jebolnya irigasi primer Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kanan sekarang telah selesai. Sehingga air di saluran irigasi primer DI Manjuto Kanan sekarang sudah kembali mengalir.
Hal tersebut tentu tidak luput dari langkah cepat tanggap pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu. Pasalnya pasca jebolnya irigasi tersebut, BWS Sumatera VII langsung mengambil tindakan membangun saluran sementara.
Hal ini guna menyelamatkan sekitar 730 hektar lahan persawahan petani yang bergantung ketersediaan air dari irigasi DI Manjuto Kanan. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala BWS Sumatera VII Bengkulu, A. Adi Umar Dani, ST, MT melalui Kasi OP Fikri Edi, ST pada Kamis (07/12).
BACA JUGA:14 KPM Desa Resno Terima BLT-DD Terakhir
Fikri menyampaikan, pihaknya dari BWS telah turun meninjau lokasi pembangunan irigasi tersebut. Adapun hasil peninjauan, saluran pengelak sementara sekarang sudah selesai. Sehingga hajat orang banyak mengenai kebutuhan air untuk lahan persawahan sudah teratasi.
Walaupun memang saluran tersebut hanya bersifat sementara. Debit air yang dialirkan belum terlalu maksimal. Akan tetapi debit tersebut masih sangat cukup untuk kebutuhan para petani. Maka diharapkan petani dapat memanfaatkan air sebaik mungkin.
“Saluran ini hanya sementara guna menyelamatkan padi para petani. Kita juga telah turun ke lokasi memastikan ketersediaan air cukup untuk lahan persawahan di DI Manjuto Kanan,”ujarnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan, perbaikan saluran irigasi secara permanen kemungkinan akan dilaksanakan pada tahun 2024. Pasalnya DI Manjuto masih ada satu paket anggaan sebesar Rp 11 miliar. Maka anggaran tersebutlah yang akan dimanfaatkan untuk perbaikan. Selain itu, perbaikan juga perlu menyingkronkan dengan Musim Tanam (MT). Sebab jika dilakukan perbaikan permanen, otomatis air harus di tutup.
BACA JUGA:17 Ekor Sapi Ketahanan Lubuk Cabau Dibagikan
“Kita juga terus berupaya sesegera mungkin supaya perbaikan saluran permanen dilakukan. Sebab target kita 2024 saluran irigasi ini sudah kembali permanen,”tambahnya.
Sementara itu, Sumarlin, ST selaku pelaksana teknis sekaligus ketua Unit Pengelola Irigasi (UPI) mengatakan, memang saluran pengelak ini belum dipermanenkan karena baru bersifat sementara. Dimana saluran tersebut dilapisi dengan plastik geomembran yang dipastikan cukup kuat untuk mengalirkan air. Sampai dua musim.
Maka petani juga dipastikan akan bisa turun tanam di MT 2 nanti. Oleh sebab itu, petani tidak perlu lagi khawatir mengenai ketersediaan air. Dipastikan air akan cukup dan merata. Namun tetap diminta agar petani bisa bijak menggunakan air dan memahami kondisi ini.
“Air irigasi DI Manjuto Kanan sudah kembali kita alirkan dan ketersediaannya juga cukup untuk mengisi lahan persawahan petani. Insahallah saluran sementara ini akan bertahan selama dua musim sampai perbaikan saluran permanen di MT 3 tahun depan,”tutupnya.*