radarmukomukobacakoran.com -Petinju transgender asal Aljazair Imane Khelif, berhasil mengalahkan Angela Carini dari Italia pada babak 16 besar,, butuh waktu kurang dari satu menit
Pertandingan baru berjalan 46 detik ketika Carini memutuskan untuk mundur setelah menerima beberapa pukulan keras dari Khelif. Hidung Carini terlihat berdarah, dan dia mengaku tidak bisa melanjutkan pertandingan karena rasa sakit yang luar biasa. Keputusan ini sekaligus mengakhiri langkah Carini di Olimpiade. Khelif, yang sebelumnya berkompetisi di kategori pria, menjadi perbincangan hangat sejak partisipasinya di Olimpiade. Status transgendernya memicu perdebatan tentang keadilan dan keamanan dalam olahraga, terutama tinju yang dikenal sebagai olahraga kontak fisik. Banyak pihak yang mempertanyakan apakah seorang petinju transgender memiliki keunggulan fisik yang tidak adil dibandingkan lawan-lawannya. Namun, Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah menetapkan aturan ketat mengenai partisipasi atlet transgender, termasuk batasan kadar hormon testosteron. Kemenangan Khelif atas Carini semakin memperkeruh perdebatan ini. Beberapa pihak menganggap kemenangan ini sebagai bukti bahwa atlet transgender memiliki keunggulan fisik yang tidak adil. Sementara yang lain berpendapat bahwa Khelif telah memenuhi semua persyaratan IOC dan berhak untuk bertanding. Di sisi lain, Carini menyatakan bahwa kekalahan ini bukan akhir dari segalanya. Dia mengakui kehebatan Khelif dan memilih untuk fokus pada pemulihan dan persiapan untuk kompetisi selanjutnya. Carini juga berharap agar perdebatan tentang atlet transgender tidak menutupi semangat sportivitas dan inklusivitas dalam olahraga. Khelif sendiri belum memberikan komentar terkait kontroversi ini. Dia memilih untuk fokus pada persiapan untuk pertandingan selanjutnya dan berharap dapat terus berprestasi di Olimpiade. Khelif juga berterima kasih atas dukungan dari para penggemarnya dan menegaskan bahwa dia akan terus berjuang untuk mimpinya. Pertandingan antara Khelif dan Carini menjadi pengingat bahwa isu transgender dalam olahraga masih jauh dari kata selesai. Diperlukan diskusi lebih lanjut dan penelitian mendalam untuk menemukan solusi yang adil dan inklusif bagi semua atlet. Sementara itu, Olimpiade Paris 2024 terus berlanjut dengan berbagai cabang olahraga lainnya. Dunia akan terus menyaksikan bagaimana para atlet dari berbagai latar belakang berjuang untuk meraih medali dan mengharumkan nama negaranya. Artikel Ini Dilansir Dari Berbagai Sumber : sports.okezone.com dan inilah.com
Kategori :