radarmukomuko.bacakoran.co - Jumlah pelanggan aktif Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Selagan, Mukomuko sekitar 1100. Jumlah tersebut tersebar di beberapa kecamatan, mulai dari Kecamatan Selagan Raya, Teras Terunjam, hingga Kecamatan Kota Mukomuko. Dari jumlah tersebut sekitar 50 persen diantaranya tidak dilengkapi dengan water meter (Bodong, red). Hal tersebut sangat merugikan pihak PDAM karena tidak bisa membuat tagihan sesuai dengan pemakaian air.
Direktur PDAM Tirta Selagan Mukomuko, Sondri Kasnaldi, SS mengungkapkan, banyak temuan pelanggan PDAM yang tidak memiliki water meter atau meteran air. Akibat dari temuan ini, pihaknya terkendala dalam proses penagihan rekening penagihan penggunaan air. ‘’Upaya proses perbaikan jaringan untuk peningkatan layanan terus dilakukan. Baik dari bantuan BWS maupun pemerintah daerah,’’ ungkap Sondri di Mukomuko, Rabu, 17 Juli 2024. ‘’Dari upaya itu, secara bertahap air bersih pada sebagian besar sudah mengalir ke rumah-rumah pelanggan. Namun yang menjadi kendala, dalam proses penagihan. Temuan kami, banyak pelanggan yang tidak memiliki water meter,’’ imbuhnya. BACA JUGA:Tinggal Satu Pekerjaan, Lubuk Sanai Dua Segera Rampungkan Semua Bangunan 2024 Dijelaskan Sondri, pemakai air bersih hasil produksi PDAM yang aktif sampai hari ini berjumlah sebanyak 1100 pelanggan. Akan tetapi, dari sejumlah pelanggan aktif tersebut, 50 persen pelanggan air bersih tidak disertai dengan water meter sebagai alat ukur kubikasi penggunaan air PDAM. ‘’Ini menjadi kesulitan kami, karena sebagian dari pelanggan aktif yang kami temukan tidak memiliki water meter. Jadi, kami kesulitan dalam menghitung penggunaan air untuk penerbitan rekening tagihan,’’ ujarnya. Sebagai solusi dari persoalan ini, kata Sondri, pihaknya berharap adanya dukungan pemerataan pemasangan water meter. Bagi pelanggan yang tidak memiliki water meter atau water meter yang sudah rusak, kembali dilakukan pemasangan baru. ‘’Ya, kami berharap adanya pemerataan pemasangan meteran. Dengan pemerataan water meter ini memudahkan proses penagihan rekening air pelanggan,’’ pintanya. Terkait dengan biaya tagihan rekening, pihak PDAM belum berwacana menaikkan tarif. Dikatakan Sondri, besaran biaya tagihan rekening PDAM masih berpedoman pada Peraturan Bupati Mukomuko Nomor 9 Tahun 2013. ‘’Belum ada rencana kenaikan tarif. Kita masih berlakukan tarif lama. Untuk pemakaian air rumah tangga masih dipasang tarif Rp3000 per meter kubik. Tarif tertinggi untuk pemakaian air di atas 11 kubik di angka Rp4000 per meter kubik,’’ ujarnya. BACA JUGA:Antisipasi Penyalahgunaan Narkoba, Pemdes Rawa Mulya Bakal Gelar Penyuluhan Selain itu, Sondri juga mengampaikan bahwa tahun ini juga dilaksanakan pemasangan Saluran Rumah (SR) air bersih melalui skema pembangunan bersumber dari dana Instruksi Presiden (Inpres). Lokasi pemasangan jaringan SR ini di wilayah Kecamatan Selagan Raya, dengan jumlah 907 unit SR. ‘’Perhatian pemerintah terhadap layanan air bersih di Kabupaten Mukomuko cukup besar, dan tahun ini juga ada program dana Inpres yang masuk ke daerah ini dalam bentuk pemasangan jaringan air bersih saluran rumah,’’ ulasnya. Proyek pemasangan SR skema dana Inpres tahun 2024 di Mukomuko dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu dengan dana berkisar Rp5 miliar lebih. ‘’Kegiatan pemasangan SR ini dari BPPW Bengkulu, dan kita hanya mendapatkan sarana bangunan,’’ paparnya. Selain itu, Sondri juga menyampaikan kendala lain dalam proses optimalisasi penyaluran air bersih ke pelanggan. Ia mengakui saat ini terdapat kebocoran pada pipa 400 MM jaringan air baku sumber air bersih PDAM Tirta Selagan Mukomuko. Dampak dari kebocoran ini, mengakibatkan penyaluran air bersih ke pipa distribusi tidak optimal. BACA JUGA:Monev Berlanjut Ke Manjuto Jaya, Kerapian Pekerjaan Fisik Jadi Catatan ‘’Ada kebocoran pada pipa milik BWS Sumatera VII Bengkulu. Tepatnya satu titik pipa air baku berdiameter 400 di wilayah Desa Lubuk Bangko. Akibatnya, air untuk sementara tidak dapat mengalir optimal,’’ paparnya. Kejadian kebocoran pada pipa sumber air baku telah dikoordinasikan dengan BWS Sumatera VII Bengkulu. ‘’Hasil dari koordinasi kita, berkemungkinan dalam waktu dekat ini pihak balai akan turun ke lokasi untuk melakukan upaya perbaikan,’’ demikian Sondri.*
Kategori :