Dibantu PT. SAP, Masalah Air Bersih di Kantor Desa Teras Terunjam Teratasi
Pembuatan sumur bor oleh PT. SAP di Kantor Desa Teras Terunjam.-Sahad-Radar Mukomuko
koranrm.id – Masalah ketersediaan air bersih yang selama ini kerap dihadapi Kantor Desa Teras Terunjam, Kecamatan Teras Terunjam, akhirnya mendapat solusi. Melalui bantuan sumur bor dari PT. Surya Andalan Primatama (SAP), kini kantor desa tidak lagi sepenuhnya bergantung pada pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Selagan.
Kepala Desa Teras Terunjam, Doni Indra, mengatakan bahwa selama ini kantor desa sering kesulitan air ketika PDAM mengalami gangguan.
“Kami benar-benar bergantung pada PDAM. Saat pasokan mati, otomatis aktivitas di kantor desa terganggu karena tidak ada sumber air alternatif,” ungkap Doni, Senin (25/8).
Menurut Doni, PT. SAP yang bergerak di bidang pengelolaan kelapa sawit memiliki program tanggung jawab sosial berupa penyediaan sumur bor bagi desa penyanggah. Menyadari pentingnya sumber air alternatif, pemerintah desa pun mengajukan permohonan bantuan. Gayung bersambut, permohonan itu disetujui dan langsung direalisasikan.
“Proses pekerjaan sumur bor sudah berjalan sekitar empat hari. Kami bersyukur PT. SAP merespons cepat dan membantu mengatasi masalah air bersih yang cukup krusial,” jelas Doni.
Dengan adanya sumur bor tersebut, Doni optimistis kebutuhan air bersih di kantor desa bisa terpenuhi secara berkelanjutan. “Setelah sumur bor ini selesai dan berfungsi, kami tidak lagi khawatir meskipun air PDAM mati,” katanya.
Lebih lanjut, Doni menambahkan bahwa keberadaan sumur bor ini juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan. Hanya saja, warga harus menyediakan sendiri peralatan penampung dan angkutannya.
“Sumur ini tidak dilengkapi pipa distribusi. Jadi, siapa saja boleh mengambil air, tapi harus membawa wadah dan perlengkapan sendiri,” ujarnya.
Ia juga menyoroti bahwa hingga kini sebagian besar warga Teras Terunjam masih mengandalkan pasokan PDAM sebagai sumber utama air bersih. Kondisi ini membuat warga sering kesulitan ketika pasokan PDAM terhenti.
“Untuk mandi, banyak warga akhirnya menggunakan air Sungai Selagan. Air PDAM biasanya diprioritaskan untuk memasak dan menyuci,” terang Doni.
Dengan adanya bantuan sumur bor dari PT. SAP, Doni berharap masalah air bersih di desanya bisa semakin berkurang. Ia juga mendorong warganya untuk mulai memikirkan alternatif lain agar tidak sepenuhnya bergantung pada PDAM.
“Harapan kami, langkah ini bisa menjadi contoh bahwa kolaborasi antara pemerintah desa dan perusahaan bisa menghasilkan solusi nyata untuk kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.