radarmukomuko.bacakoran.com - Bagi yang suka bercocok tanam, mesti mengetahui jenis-jenis tanah yang cocok untuk tanaman.
Agar jerih payah yang dilakukan tidak sia-sia belaka perlu memperhatikan jenis tanah yang akan pergunakan, baik untuk kebun ataupun untuk taman diperkarangan. Ternyata , tidak semua jenis tanah ideal untuk ditanami? Faktanya, beberapa jenis tanah yang biasa ditemukan di sekitar kita justru dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan bahkan merusaknya. Dalam Artikel ini akan mengupas 5 jenis tanah yang perlu diwaspadai oleh para petani dan pecinta tanaman. Mari kita kupas lebih dalam satu persatu! 1. Tanah Liat Berat: Mencekik Akar Tanaman Tanah liat berat memiliki tekstur padat dan lengket, bagaikan lumpur yang sulit dipisahkan. Kandungan lempungnya yang tinggi memang kaya akan nutrisi, namun drainase airnya sangat buruk. Hal ini bagaikan penjara lembab bagi akar tanaman. Air tertahan di dalam tanah, menyebabkan akar terendam dan membusuk. Tak hanya itu, oksigen pun terhalang, menghambat proses respirasi dan penyerapan nutrisi. Akibatnya, tanaman yang ditanam di tanah liat berat umumnya mengalami pertumbuhan yang lambat, kerdil, dan mudah terserang penyakit. 2. Tanah Berpasir: Menelan Air dan Nutrisi Berbeda dengan tanah liat berat, tanah berpasir memiliki tekstur yang kasar dan longgar, bagaikan pasir pantai yang mudah terurai. Kandungan pasirnya yang tinggi memang memiliki drainase air yang baik, namun kemampuannya untuk menahan air dan nutrisi sangat rendah. Hal ini bagaikan gurun pasir yang tandus bagi tanaman. Air dan nutrisi mudah tercuci oleh hujan atau penyiraman, sehingga tanaman mengalami kekeringan dan kekurangan nutrisi. Pertumbuhannya terhambat, daun menguning, dan mudah layu. 3. Tanah Asam: Surga Mikroorganisme Membahayakan Tanaman Tanah asam memiliki tingkat pH rendah, di bawah 6.5. Kondisi tanah yang asam bagaikan surga bagi mikroorganisme yang dapat menyerang tanaman. Tingkat keasaman ini menghambat penyerapan beberapa nutrisi penting oleh tanaman, seperti kalsium, magnesium, dan fosfor. Akibatnya, tanaman mengalami berbagai masalah, seperti daun menguning, pertumbuhan terhambat, dan rentan terhadap penyakit. 4. Tanah Saline: Meracuni Akar dan Menghambat Pertumbuhan Tanah saline memiliki kandungan garam yang tinggi, melebihi batas toleransi tanaman. Garam bagaikan racun asin yang meracuni akar tanaman. Garam menarik air dari akar, menyebabkan dehidrasi dan mengganggu proses metabolisme. Tanaman yang ditanam di tanah saline umumnya menunjukkan gejala seperti daun terbakar, pertumbuhan terhambat, dan penurunan hasil panen. 5. Tanah Terkontaminasi: Membahayakan Tanaman dan Manusia Tanah terkontaminasi adalah tanah yang tercemar oleh polutan seperti pestisida, pupuk kimia, atau limbah industri. Polutan ini bagaikan bom waktu yang tertanam di tanah. Racun kimia dapat meracuni tanaman dan mengganggu keseimbangan ekosistem tanah. Tanaman yang ditanam di tanah terkontaminasi berisiko tinggi mengalami kerusakan, bahkan dapat membahayakan kesehatan manusia jika dikonsumsi. Sebelum memulai menanam, penting untuk melakukan pengujian tanah untuk mengetahui jenis dan kondisinya. Dengan mengetahui jenis tanah yang Anda miliki, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki kondisinya dan memilih tanaman yang sesuai. Ingatlah bahwa tanah yang sehat adalah kunci untuk tanaman yang subur dan hasil panen yang melimpah.* Artikel Ini Dilansir Dari Berbagai Sumber: m.kumparan.com dan hondapowerproducts.co.id
Kategori :