radarmukomuko.bacakoran.co - Pemerintah Desa Pondok Panjang, Kecamatan V Koto bakal segera memulai perencanaan untuk Tahun Anggaran (TA) 2025. Jika tidak ada halangan, dalam waktu dekat akan digelar pelatihan dan rembuk stunting. Dimana kegiatan tersebut dalam upaya mencegah dan menangani angka stunting di Pondok Panjang. Sehingga dari tahun ke tahun angka stunting semakin menurun, bahkan hilang.
Kepala Desa Pondok Panjang, Abdul Karim melalui Kaur Perencanaan, Fatrozi menyampaikan, selain fokus merealisasikan program kegiatan yang bersumber dari Dana Desa (DD), mereka juga mulai bersiap melakukan perencanaan untuk tahun 2025. Adapun kegiatan yang bakal segera mereka realisasikan, yakni rembuk stunting. Dimana rembuk stunting tersebut untuk menyusun program-program pencegahan dan penanganan stunting untuk tahun depan. Selain itu dalam rembuk tersebut sekaligus memberikan wadah para kader kehatan menyampaikan usulan yang mereka butuhkan dalam berbagai kegiatan. Terkhusus untuk kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). "Dalam waktu dekat rencananya kita segera mulai perencanaan untuk tahun 2025 dengan melaksanakan rembuk stunting,"katanya. Masih Fatrozi, dalam acara rembuk stunting tersebut, nantinya akan dilaksanakan juga pelatihan untuk para kader kesehatan. Pelatihan tersebut akan melibatkan pihak Dinas Kesehatan Mukomuko sebagai narasumber. Adapun tujuannya untuk memberikan penyegaran serta menambah wawasan para kader kesehatan, terutama perihal penanganan dan pencegahan stunting. Sehingga minimal wawasan mereka terhadap stunting bisa jauh diatas warga biasa. Supaya mereka juga nanti bisa memberikan edukasi kepada para warga terkait stunting. "Selain melakukan rembuk, dalam kegiatan tersebut nantinya akan kita lakukan juga pelatihan terkait penanganan dan pencegahan stunting,"tambahnya. Ia juga menyampaikan, program penanganan dan pencegana stunting selama ini jugs telah berjalan. Anggaran DD juga wajib dianggarkan untuk program stunting. Selain rutin diselenggarakan Posyandu, pemerintah desa juga melakukan beberapa langkah lain. Diantaranya seperti penyaluran Bantuan Makanan Tambahan (BMT) kepada ibu hamil dan anak Bawah Lima Tahun (Balita). Selain itu pelatihan serta sosialisasi terhadap stunting juga diselenggarakan. "Sebab selama ini pihak desa wajib menganggarkan anggaran DD untuk stunting. Makanya kita kerap salurkan BMT kepada ibu hamil dan anak Balita,"tutupnya.*
Kategori :