4. Congkrang
Congkrang adalah senjata tradisional Sunda yang berbentuk seperti cangkul namun ukurannya jauh lebih kecil. Senjata jenis ini biasanya tidak memiliki pinggiran atau tepian. Memang senjata tradisional ini tidak digunakan sebagai alat berperang.
Tujuan utama senjata tradisional congkrang adalah untuk mencabut rumput liar dari dalam tanah. Selain itu, senjata ini juga sering digunakan untuk membersihkan rumput dan tanaman liar di sawah atau pekarangan rumah.
Senjata congkrang juga mempunyai beberapa keistimewaan, antara lain kemampuannya mengikis rumput secara tuntas. . Jadi meskipun alat ini tidak memiliki ujung yang tajam, namun senjata ini tetap bisa diasah dengan pisau. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir untuk menyingkirkan rumput atau tanaman liar yang mengganggu. Senjata tradisional ini sudah ada sejak zaman dahulu dan masih menjadi alat berkebun yang digunakan para wanita untuk membantu suaminya.
5. Ani-ani atau Ketam
Ani-ani atau dalam bahasa Sunda lebih dikenal dengan sebutan etem atau ketam. Senjata tradisional ini merupakan senjata yang digunakan untuk memanen padi. Secara umum senjata ini akan berbentuk pisau kecil yang bisa disembunyikan di telapak tangan. Senjata tradisional ini digunakan untuk memanen padi, karena adanya kepercayaan masyarakat Sunda dan Jawa tidak boleh menggunakan parang atau arit.
Dalam kepercayaan ini, Desi Padi dan Nyai Pohaci konon adalah Sang Hyang Sri yang memiliki sifat lemah lembut. dan berkepribadian lembut serta akan takut jika melihat senjata tajam seperti sabit atau parang. Oleh karena itu, jika Dewi takut maka hasil panennya tidak akan bagus. Lebih jauh lagi, masyarakat Sunda masih mempercayai bahwa tanaman padi merupakan perwujudan Dewi Sri. Oleh karena itu, petani harus selalu memperlakukan padi dengan lembut.
6. Sulimat