Keenam resep itu, yakni Smoor Banten van Kip, Smoor Ajam I, Smoor Ajam II, Smoor Ajam III, Smoor Bandjar van Kip, dan Solosche Smoor van Kip. Buku resep ini juga menegaskan bahwa semur merupakan menu yang dikembangkan oleh kaum Indis, yang adalah kaum peranakan Eropa.
Seiring dengan perkembangan zaman, hidangan melekat menjadi salah satu masakan tradisional bangsa Indonesia yang sering dihidangkan di berbagai acara adat.
Masyarakat Betawi menjadikan Semur sebagai bagian dari tradisi yang selalu dihidangkan ketika mengadakan acara pernikahan dan memperingati Lebaran.
Tak hanya menjadi soto betawi yang menjadi menu andalan dalam budaya Betawi, Semur juga kerap kali dihidangkan pada acara-acara perayaan di berbagai daerah Nusantara seperti di Sumatera dan Kalimantan. Semur pun kemudian dikreasikan dan disesuaikan dengan selera masyarakat setempat.
Pada mulanya, semur hanya dikenal sebagai menu sajian daging sapi yang diolah dalam kuah berwarna coklat pekat. Namun bisa diganti dengan daging kambing, ayam, telur, serta produk nabati seperti tahu, tempe, terong, dan lain-lain. Masakan semur sudah menjadi menu sehari-hari masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, tidak heran jika semur dengan rasa yang beragam dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Semur merupakan salah satu contoh seni kuliner hasil interaksi antar suku berbeda di Indonesia dan diturunkan secara turun temurun dalam suatu masyarakat tertentu. Oleh karena itu, semur dapat dikatakan merupakan bagian dari identitas budaya kuliner Indonesia.
Resep Semur Tahu
Bahan
* 4 buah tahu putih atau tahu kuning
* 1 buah kentang besar (optional)
* 4 sdm minyak sayur