Makna Suntiang Yang Menjadi Hiasan Kepala Wanita Minangkabau, beratnya mencapai 5 kg

Minggu 26 May 2024 - 07:20 WIB
Reporter : Irma
Editor : Ahmad Kartubi

Indonesia adalah negara kaya. Tidak hanya kaya akan sumber daya alam, keberagaman suku, budaya, suku, dan bahasa juga menambah kekayaan Indonesia. Perbedaan-perbedaan ini menciptakan keberagaman yang unik. Oleh karena itu, setiap suku bangsa mempunyai adat dan budayanya masing-masing. Dalam produksi dan penggunaannya mengikuti tradisi yang berlaku di masyarakat dimana ia berada. Pakaian adat setiap daerah mempunyai ciri khasnya masing-masing, salah satunya diwujudkan melalui perhiasan tradisional yang mempunyai makna dan nilai tersendiri.

Salah satu suku besar di Indonesia adalah suku Minangkabau . Namun masih banyak suku, budaya, dan tradisi lain yang ada di Indonesia. Keberagaman tersebut menimbulkan perbedaan dan keunikan dalam segala aspek seperti bahasa, adat istiadat dan masih banyak aspek lainnya. Perlengkapan dan pakaian adat setiap suku akan berbeda dengan suku lainnya. Pakaian merupakan objek budaya yang penting dan penting bagi semua negara di dunia. 

 

Salah satu ciri sosial budaya tertentu adalah pakaian. Fungsi utama pakaian adalah untuk menutupi tubuh. Perhiasan tubuh merupakan ciri unik yang membedakan satu bisnis dengan bisnis lainnya. Terdapat nilai dan makna filosofis dari segi bentuk, penataan dan dekorasinya. Pakaian adat Minangkabau ditata seperti ini. Salah satu pakaian yang paling unik adalah pakaian adat pengantin wanita. Saat mempelai wanita mengadakan pesta pernikahan, ia akan mengenakan mahkota suntiang. Suntiang merupakan aksesoris terpenting dalam busana pengantin adat Minangkabau.

 

Saat perempuan menikah, tutup kepala tidak hanya dikenakan oleh masyarakat Minangkabau saja namun juga oleh seluruh perempuan dari daerah dan daerah lain serta tim pulau yang berbeda. Setiap daerah mempunyai model rambut pengantin yang berbeda dengan daerah lain dan menjadi ciri khas daerah tersebut. 

 

Perhiasan merupakan aksesoris pelengkap pakaian dan tidak wajib dipakai karena bukan bagian dari pakaian utama. . meminta. Namun dalam kehidupan bermasyarakat, perhiasan dinilai sangat penting. Perhiasan tradisional adalah suatu benda yang digunakan untuk menghiasi dan menghiasi diri menurut adat istiadat dan tradisi. Biasanya perhiasan tradisional ini digunakan dalam upacara adat, pemakaman, dan lain-lain. Perhiasan tradisional ini tidak boleh dipakai kapan pun.

Pakaian berasal dari kata Sansekerta “bhusana” yang berarti pakaian. Pada pakaian adat pernikahan di Minangkabau, para wanita yang mengadakan pesta pernikahan akan mengenakan pakaian adat yang dilengkapi dengan suntiang sebagai pelengkap dekorasi pengantin. 

Suntiang dalam masyarakat Minangkabau melambangkan keluhuran calon pengantin. calon pengantin pada upacara pernikahan. Suntiang memiliki desain tangga berbentuk setengah lingkaran. Biasanya suntiang dihias dengan desain bunga seperti desain bunga kecubung, desain bunga melati, desain mawar, desain bunga dan masih banyak lagi. Setiap pola bunga memiliki arti tersendiri. 

Seperti halnya motif melati, melambangkan makna bahwa suatu saat pengantin wanita akan menjadi ratu, sehingga harus menghiasinya dengan bunga-bunga indah. Motif bunga mawar melambangkan tanggung jawab mempelai wanita terhadap pasangannya. Sedangkan motif bunga kecubung menandakan kedua mempelai harus menunaikan kewajiban tertentu. 

Inspirasi elemen dekoratif suntiang datang dari segala sesuatu yang ada di masyarakat, baik di darat, air, maupun udara. . Memang masyarakat Minangkabau hidup sesuai dengan filosofi tradisionalnya, yaitu Alam takambang menjadi guru. Filosofi tradisional ini membawa pemahaman dan pemahaman bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta dapat dijadikan contoh, teladan dan pelajaran yang berguna bagi kehidupan.

 

Berdasarkan pengamatan di atas, kita mengetahui hal tersebut. Salah satu sumber pemikiran yang membentuk keanekaragaman dekorasi Suntiang adalah alam dan segala isinya. Hiasan yang menyusun suntiang antara lain flora (tumbuhan) seperti bunga dan fauna (hewan) seperti burung merak melambangkan keindahan, burung merpati melambangkan kesetiaan, dan lain-lain. 

 

Kategori :