radarmukomukobacakoran.com - Isu tuyul kembali hebohkan warga Desa Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto. Isu ini bukan yang pertama, tapi sudah untuk yang kesekian kalinya. Isu tuyul di Sido Makmur, terjadi hampir setiap tahun. Biasanya heboh sebentar, kemudian menghilang.
Belakangan ini, isu tuyul kembali santer dibicarakan warga. Hal itu menyusul adanya ‘keluhan’ tertulis yang dipasang di pinggir jalan. Tulisan berbunyi “Yang punya tuyul. Awas! Saya bukan! ATM saya sudah jengkel”. Tulisan tersebut tertuang di atas kertas kardus, dan ditempelkan di atas patok, dengan tinggi sekitar 120 senti meter. Tulisan tersebut berada di pinggir jalan kabupaten, tepatnya di depan SDN 01 Air Manjuto. Tulisan tersebut diduga ditulis oleh warga yang kesal karena sering kehilangan uang secara misterius. Dan warga tersebut sepertinya tidak tahu harus melampiaskan kekesalannya kepada siapa. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, bahwa di Kecamatan Air Manjuto, khususnya di Sido Makmur, sudah banyak warga yang kehilangan uang secara misterius. Kejadian bukan hanya terhadap 1 orang, atau sekali dan 2 kali. Tapi sering kali dan banyak orang. Slamat Hidayat, S.Sos, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan juga pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) membenarkan hal ini. Slamat mengaku memiliki pengalaman pribadi terkait tuyul ini. ‘’Waktu saya masih jualan, sering sekali kehilangan uang. Saya yakin itu diambil tuyul. Karena saat diketahui uang berkurang, dipastikan tidak ada orang yang mendatangi tempat penyimpanan uang,’’ ujar Slamat. Slamat juga menyampaikan, bahwa salah seorang anaknya memiliki kemampuan untuk melihat makhluk astral, indigo. Dan pada satu waktu, pernah melihat ada tuyul yang datang ke rumahnya. Dari sini, juga diketahui siapa yang diduga memelihara tuyul tersebut. ‘’Pemilik tuyul bukan warga Sido Makmur. Tuyul yang dipelihara ada 2. Saya bersama anak pernah mendatangi rumah itu. Belum sempat masuk, orangnya sudah kabur,’’ tambah Slamat. Hal yang sama, memasang tulisan tentang tuyul, juga pernah dilakukan oleh Komandan Pleton (Danton) Perlindungan Masyarakat (Linmas) Sido Makmur, Juremi. Tulisan yang sempat dipasang di depan rumahnya, sekitar setahun yang lalu, masih disimpan dengan baik.*
Kategori :