Mengenal Sejarah, Manfaat dan Kandungan Lidah Buaya

Selasa 21 May 2024 - 13:15 WIB
Reporter : Irma
Editor : Ahmad Kartubi

radarmukomukobacakoran.com - Lidah buaya merupakan salah satu tanaman hias yang mengandung bahan-bahan yang dapat bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan ini dapat ditemukan dimana-mana, baik di daerah panas maupun dingin, di dataran maupun di pegunungan. Oleh karena itu, tanaman ini dapat ditanam di dalam pot dan diletakkan di teras depan rumah sebagai tanaman hias.

Lidah buaya telah digunakan untuk berbagai keperluan selama berabad-abad. Sekitar 4.000 tahun yang lalu, lidah buaya sudah dikenal luas manfaatnya karena daunnya mengandung beragam nutrisi. Lidah buaya diyakini berasal dari Kepulauan Canary, Afrika Barat. Telah dikenal sebagai obat dan kosmetik selama berabad-abad. Hal ini tercatat dalam Kitab Penyembuhan Mesir. 

Dalam buku tersebut diceritakan bahwa pada masa Cleopatra, lidah buaya digunakan sebagai bahan kosmetik dan pelembab kulit. Orang Yunani sejak tahun 333 SM mengidentifikasi lidah buaya sebagai tanaman yang dapat menyembuhkan segala penyakit. Hanya ada tiga jenis lidah buaya yang ditanam secara komersial di dunia.

Lidah buaya Curacao (Aloe barbadensis Miller), Lidah buaya Cape (Aloe ferox Miller) dan Lidah Buaya. Socotrine (pembuat roti lidah buaya perryl). Dari ketiga jenis tersebut, yang paling banyak dimanfaatkan adalah Aloe barbadensis Miller yang ditemukan oleh Philip Miller. Sedangkan jenis yang banyak ditanam di Indonesia adalah Aloe chinensis Baker yang merupakan tanaman asli Tiongkok namun bukan asli Tiongkok. Jenis ini di Indonesia banyak ditanam di Kalimantan Barat dan lebih dikenal dengan nama Lidah Buaya Pontianak yang dideskripsikan oleh Baker pada tahun 1877. 

Ciri-ciri tanaman ini adalah bunganya berwarna jingga, daunnya berwarna hijau muda, permukaan daun bagian atas agak cekung dan berbintik-bintik putih di pelepah saat tanaman masih muda. Pada tahun 1980, tanaman lidah buaya di Pontianak, khususnya di Siantan Hulu, dikembangkan dan dibudidayakan. Saat itu ada yang masih ditanam di dalam pot, ada pula yang ditanam di kebun yang diselingi pepaya dan sayuran (belum terspesialisasi). 

Pada tahun 1990, secara bertahap lidah buaya mulai ditanam, tidak lagi ditumpangsarikan dengan pepaya atau sayuran, melainkan mulai ditanam di lahan khusus. Kemudian, pada tahun 1992, lidah buaya mulai diperkenalkan ke masyarakat luas.

Lidah buaya merupakan tanaman herbal dengan khasiat obat serbaguna. Karena mempunyai banyak manfaat dan khasiat bagi kehidupan manusia, tanaman ini dikenal sebagai tanaman ajaib. Komponen serat dari lidah buaya antara lain selulosa, zat pektik, lignin dan mannan. Serat diketahui memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan manusia. Pengaplikasian lidah buaya pada proses produksi pangan akan memberikan nilai tambah pada produk pangan yang dihasilkan.

Lidah buaya juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman, minuman jeli, minuman dingin seperti jus, nata de lidah buaya, dawet, dodol, selai dan lain-lain. Makanan dan minuman lidah buaya mempunyai potensi besar sebagai makanan atau minuman sehat. Hal ini dikarenakan kombinasi nutrisi dan non nutrisi memiliki khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan.

Lidah buaya telah lama disebut sebagai tanaman obat (health palant) atau tanaman obat utama (master healer). Tanaman ini menyerupai kaktus, daunnya meruncing dan berbentuk duri, bagian dalamnya ringan dan renyah, dengan tepi bergerigi. Bagian dalam daun lidah buaya diisi dengan resin dan daging agar-agar yang tidak berwarna. Teksturnya lembut dan rapuh. 

Damar lidah buaya mengandung 22 asam amino, termasuk 8 asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Selain itu daging daun lidah buaya juga mempunyai sifat anti kanker. Polisakarida dan flavonoid yang terdapat pada daging daun lidah buaya juga berperan sebagai antioksidan. Karboksipeptidase mungkin juga memiliki efek anti-inflamasi, dan hemiselulosa serta mannan berguna untuk pertumbuhan dan perbaikan kulit.

Bagian tanaman lidah buaya yang umum digunakan adalah:

1. Daunnya dapat dimanfaatkan secara langsung, baik dalam bentuk tradisional maupun dalam bentuk ekstrak.

2. Eksudatnya (getah daun yang keluar saat dipotong, terasa pahit dan kental) secara tradisional digunakan langsung untuk mengkondisikan rambut, menyembuhkan luka dan masih banyak lagi. 

3. Gel (bagian kental yang diperoleh dengan memotong bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan) mendingin dan mudah rusak akibat oksidasi. Oleh karena itu, diperlukan perlakuan tambahan untuk mendapatkan gel yang stabil dan tahan lama. Gel lidah buaya mengandung karbohidrat yang mudah dicerna sehingga bisa dijadikan minuman diet. Gel lidah buaya terdiri dari 96% air dan 4% padatan, termasuk 75 bahan senyawa efektif. Khasiat lidah buaya yang luar biasa terkait secara sinergis dengan 75 bahan ini.

Berbagai macam kandungan nutrisi dalam pelepah lidah buaya antara lain adalah:

1. Vitamin, yaitu A, B1, B2, B3, B12, C, E, Choline, Inositol, Folic Acid

2. Mineral, yaitu Calsium, Magnesium, Potasium, Sodium, Iron, Seng, Chromium

3. Enzim, yaitu Amylase, Catalase, Cellulose, Carboxypepilase, Carboxyhelulose, Bradykinase

4. Asam Amino, yaitu Arginin, Aspargin, Aspartat Acid, Analine, Serine, Glutamat, Threonine, Glycine, Phenil alanine, Histidine, Isoliucine

Lidah buaya memiliki manfaat pada kesehatan manusia, seperti:

1. Sebagai anti mikroba melawan bakteri pathogen

2. Sebagai pembersih tubuh

3. Sebagai penstabil kadar kolesterol darah

4. Sebagai pelindung tubuh karena memiliki kandungan antibiotic

5. Sebagai bahan yang memperlambat penuaan dini

6. Sebagai bahan anti luka bakar

Lidah buaya mengandung 95% air. Sisanya berupa bahan aktif lainnya (minyak atsiri, asam amino, mineral, vitamin, enzim, dan glikoprotein). Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering seperti Afrika, Asia, dan Amerika. Memang lidah buaya dapat menutup stomata daun pada musim kemarau untuk mencegah hilangnya air pada daun. Lidah buaya juga bisa tumbuh di daerah beriklim dingin. 

Lidah buaya merupakan tanaman yang hemat air, karena dari segi fisiologi tanaman tanaman ini tergolong CAM (Crassulance Acid Metabolism) yang mempunyai sifat tahan kekeringan. Pada kondisi gelap terutama pada malam hari, stomata daun terbuka sehingga uap air dapat masuk. Karena udara dingin pada malam hari, uap air berbentuk embun. 

Pembukaan stomata pada malam hari mempunyai keuntungan tidak terjadi penguapan air dari tubuh tumbuhan, sehingga air yang terdapat pada batang daun dapat tertahan.*

Sumber: Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan

Tags :
Kategori :

Terkait