Mengenal Kebiasaan Suku Raute, Jika Anggota Suku Meninggal Mereka Akan Lakukan Ini

Minggu 19 May 2024 - 09:02 WIB
Reporter : Deni Saputra
Editor : Ahmad Kartubi

radarmukomuko@bacakoran.co - Salah satu keunikan dari tradisi sebagian besar suku, yaitu mereka akan meninggalkan pemukimannya jika salah satu anggota ada yang meninggal. Salah satu suku tersebut akan kita bahas dalam artikel kali ini. Dilansir dari channel youtube Kabar Pedia. 

Suku Raute merupakan salah satu suku asli yang mendiami daerah perbukitan Nepal. Mereka adalah suku yang hidup secara tradisional dengan tetap mempertahankan beragam budaya dan tradisinya.

Suku Raute dikenal sebagai pemburu pengumpul yang mengandalkan pengetahuan tentang hutan dan berburu untuk bertahan hidup. 

Mereka hidup dalam kelompok kecil yang biasanya terdiri dari beberapa keluarga. Pada umumnya mereka mendiami tenda-tenda sederhana yang mereka bangun di area hutan dalam jarak yang jauh dari desa lain. 

Mereka menggunakan daun ranting dan bahan alami lainnya untuk membuat tempat tinggal sementara.

Mereka juga menggunakan berbagai alat sederhana seperti busur serta panah untuk berburu monyet dan mengumpulkan makanannya.

Mereka mengumpulkan umbi-umbian buah-buahan serta sayuran hijau. Adapun untuk mendapatkan beras besi kain dan perhiasan mereka membuat kerajinan mangkuk atau kotak kayu yang kemudian ditukarkan dengan barang-barang dari petani lokal.

Sepanjang tahun suku raute berpindah beberapa kali mencari area hutan dengan monyet yang cukup untuk diburu serta kayu mentah potensial.

Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain dan menghabiskan sekitar 4 hingga 5 bulan di suatu tempat untuk kemudian pindah ke tempat lain demi mencari sumber air serta sumber makanan potensial.

Mereka beradaptasi dengan baik bermigrasi melalui berbagai kondisi ekologis yang berbeda dari dataran rendah subtropis.

Selama musim dingin menuju dataran tinggi campuran ketika musim panas.

Berburu monyet adalah bagian penting dari budaya dan tradisi suku Rote. Mereka sangat ahli dalam bidang ini dan mereka mendapat dukungan dari petani lokal untuk melakukan perburuan.

Bagi petani monyet adalah hama yang menghancurkan sawah serta ladang jagung mereka. Karena itu selama musim panen petani lokal akan bekerjasama dengan pemburu raute untuk menjauhkan monyet-monyet tersebut dari ladang. 

Untuk setiap monyet yang terbunuh para pemburu menerima sekarung beras kecil.

Bagi suku Raote berburu bukanlah sekedar keharusan melainkan juga merupakan cara untuk menjaga budaya kuno mereka agar tetap hidup. Diantara mereka sendiri laut teh berbicara semacam bahasa Tibet Burma yang tidak memiliki bentuk tulis.

Kategori :