radarmukomukobacakoran.com - Sagu merupakan makanan pokok bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Sebagai bahan pangan pokok, sagu sering diolah menjadi berbagai macam masakan paeda, sagu lapis, gula sagu, dan apatar sagu. Makanan yang berbeda-beda ini merupakan hasil produksi tradisional yang diwariskan secara turun-temurun tanpa ada inovasi atau adopsi makanan dari masyarakat lain.
Berbagai makanan sagu kini telah menjelma menjadi makanan modern seperti roti, kue kering, pasta, bihun, kerupuk, mutiara sagu dan ketupat. Hal ini menunjukkan bahwa sorgum mempunyai potensi tidak hanya sebagai sumber pangan lokal tetapi juga secara nasional dan global. Sagu tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan namun kini telah menjadi bahan industri nonpangan. Cabang sagu yang dagingnya telah diolah menjadi bubuk sagu akan membusuk dan rusak akibat serangan kumbang. Larva kumbang yang hidup pada batang sorgum disebut larva sorgum. Istilah atau nama ulat sagu berbeda-beda disetiap daerah. Di Bone, ulat sagu biasa disebut “dutu” sedangkan di Palopo disebut “wati”. Ulat sagu merupakan larva dari kumbang palem merah (Rhynchophorus ferrugineus) yang merupakan serangga bersifat ganda. tujuannya, artinya dapat menjadi hama dalam peternakan sekaligus menjadi sumber protein yang bermanfaat. Jika tidak memakan cacing sorgum, ia akan berubah menjadi kumbang merah dewasa yang kemudian dapat menjadi hama ( penggerek batang) tanaman terutama sorgum atau pucuk kelapa, pelepah atau daun yang dipotong dan dilubangi sejak masih muda Cacing sagu (Rhynchophorus ferrugeneus) merupakan makanan khas provinsi Papua, Indonesia. Sekitar 90% sorgum ditemukan di Papua, dibandingkan dengan hanya 10% di Maluku. Di Papua, ulat sagu banyak ditemukan pada menu masyarakat Suku Kamoro pada masa Kabupaten Timika dan disebut dengan “koo”. Di Papua, sagu segar dapat diolah menjadi berbagai macam masakan. Suku Dayak Kanayatn di Desa Linta Betung, Kecamatan Menuke, Kabupaten Landak mengkonsumsi ulat sagu saat dimasak. Cacing sagu bisa dimasak kering dengan berbagai bumbu, dijadikan sate atau bahkan dimakan mentah. Rasa ulat sagu mentah bervariasi antara asin, mirip ulat, dan sedikit manis. Namun karena bentuk tubuhnya yang menjijikkan, banyak orang yang enggan memakan ulat sagu hidup. Dilansir dari Alodokter.com ulat sagu mempunyai banyak manfaat yang berbeda-beda jika dimakan. Selain dikenal kaya akan sumber protein, ulat sagu juga mengandung banyak vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh seperti magnesium, zinc, fosfor, zat besi, kalium, vitamin E, dan vitamin B2. Di bawah ini manfaat konsumsi ulat sagu bagi tubuh. Menurunkan kadar kolesterol Kandungan vitamin E pada sorgum dikenal dengan sifat antioksidannya. Berkat khasiat tersebut, vitamin E berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Dengan cara ini, risiko terkena berbagai penyakit akibat kadar kolesterol tinggi, seperti darah tinggi atau penyakit jantung, bisa dikurangi. Meski ulat sagu yang dimasak atau mentah dipercaya memiliki manfaat kesehatan, namun Anda tetap bisa melakukannya. Gunakan. Kebersihan saat mengonsumsi makanan tersebut perlu dijaga. Ingatlah untuk mencuci sebelum digunakan. Meningkatkan massa dan kekuatan otot Kandungan protein yang kaya pada ulat sagu diketahui baik untuk meningkatkan massa dan kekuatan otot. Selain itu, tubuh juga membutuhkan protein untuk meningkatkan metabolisme dan mempercepat proses penyembuhan luka. Meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh Kandungan asam amino jenis lisin tidak hanya memiliki kemampuan untuk meningkatkan mood yang baik, tetapi juga Bagus. untuk penyerapan kalsium di saluran pencernaan. Kalsium sangat baik untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang, mencegah tulang menjadi rapuh dan cepat patah. Meningkatkan mood Manfaat ulat sagu selanjutnya adalah meningkatkan mood. Manfaat ini diduga berasal dari kandungan asam amino esensial seperti tirosin dan lisin. Kedua asam amino ini digunakan tubuh untuk menunjang produksi hormon dopamin yang berfungsi meningkatkan mood dan mengurangi stres emosional. Meningkatkan imunitas tubuh Selain mengandung asam amino esensial, ulat sagu juga kaya akan mineral zinc yang berperan dalam memperkuat sistem imun tubuh. Mineral ini dapat mendorong pembentukan sel kekebalan baru, sehingga tubuh dapat melawan kuman penyebab infeksi. Mencegah tekanan darah tinggi Sagu kaya akan potasium, zat elektrolit yang dibutuhkan tubuh. untuk menjaga fungsi jantung dan pembuluh darah. Asupan kalium yang cukup dapat menjaga tekanan darah tetap normal dan mengurangi kelebihan garam dalam tubuh dengan cara mengeluarkannya melalui urin. Dengan cara ini, tubuh bisa terhindar dari berbagai penyakit akibat darah tinggi, seperti jantung dan stroke.* Sumber: Alodokter.com Repository UT. Ulat Sagu oleh Adhi Susilo
Kategori :