KORAN DIGITAL RM - Masyarakat di wilayah Kecamatan Pondok Suguh Mukomuko Bengkulu diminta untuk waspada dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab, selama musim hujan sekarang ini jentik nyamuk berkembang dengan cepat. Sehingga rentan menyebabkan terjadinya kasus DBD. Salah satu upaya mengatasi DBD yaitu, masyarakat diminta secara swadaya membersihkan pekarangan dan lingkungan rumahnya masing-masing. Jangan biarkan ada air kotor tergenang di lingkungan rumah. Kemudian masyarakat juga diminta harus lebih disiplin dan konsisten menetapkan 3M Plus. Yaitu Menutup bak air, Mengubur sampah dan barang bekas, kemudian Menguras bak tampungan air. Menjaga kebersihan lingkungan rumah dengan menerapkan 3M Plus merupakan salah satu langkah pencegahan DBD yang tepat sasaran.
BACA JUGA:Dasyatnya Sedekah Subuh, Pembuka Pintu Rezeki dan Penghapus Dosa
BACA JUGA:Ini Resep Bakso Bakar, Dijaamin Ketagihan Anda Bisa Buat Dirumah
Kepala Puskesmas Pondok Suguh, Rudi Erianto, S.Km saat dihubungi menyebut imbauan dan sosialisasi pencegahan DBD sudah sering disampaikan kepada masyarakat. Masyarakat harus lebih waspada dengan DBD. Karena penyakit yang menular dari nyamuk Aedes ini rentan terjadi pada saat musim hujan. Sekarang wilayah Kabupaten Mukomuko sudah memasuki musim hujan. Karena itu pihaknya dari kesehatan tidak bosan mengimbau dan mengajak masyarakat untuk melakukan pencegahan DBD. Karena lebih baik mencegah daripada mengobati. "DBD ini adalah satu penyakit yang menular. Kita harap masyarakat jangan lengah. Jangan biarkan DBD ini berkembang di wilayah Kecamatan Pondok Suguh," kata Rudi Erianto.
Selama tahun 2024 ini lanjut Rudi, sudah ada sekitar 16 Kasus DBD. Rinciannya selama bulan Februari 2024 tercatat 1 orang yang terinfeksi DBD yaitu warga Desa Air Berau. Bukan Maret 3 orang yang terinfeksi DBD. Yaitu 2 orang warga Desa Bumi Mekar Jaya dan 1 orang warga Desa Pondok Suguh. Kemudian bulan April tahun 2024 tercatat 12 kasus. 7 orang warga Desa Pondok Kandang, 2 orang warga Desa Teluk Bakung, 3 orang warga Desa Bumi Mekar Jaya (BMJ) dan 1 orang warga Desa Pondok Suguh. "Sesuai dengan data yang tercatat di Puskesmas Pondok Suguh. Selama tahun 2024 ini setidaknya adanya 16 Kasus DBD. Dari data tersebut sebagian sudah ada yang sembuh, dan sebagian masih dalam proses perawatan," bebernya.
BACA JUGA:Bupati Mengaku Kecewa Kepada Warga Rawa Bangun dan Tanjung Mulya
Bagi masyarakat yang sudah mengalami gejala DBD ditambahkan Rudi, diminta untuk koordinasi dengan bidan desa dan ke pihak Puskesmas langsung. Selain itu lanjutnya, pihaknya dari Puskesmas juga sudah koordinasi dengan kecamatan untuk mengimbau warga agar disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan. Jangan biarkan jentik nyamuk berkembang di pekarangan rumah. Upaya pencegahan yang jitu adalah menetapkan 3M Plus. Kalau mengandalkan poging yang mati hanya nyamuk dewasa. "Berantas nyamuk dengan kedisiplinan menerapkan 3M Plus. Imbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan ini kita juga sudah komunikasi dengan pihak kecamatan dan Kades. Kita harap para Kades juga mengimbau warganya untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah masing-masing," tambah Rudi.*