radarmukomukobacakoran.com - Di tengah hiruk-pikuk tradisi mudik yang kembali marak pasca-pandemi, terdapat kisah-kisah mistis yang melekat pada ritual mandi di sungai bagi para perantau yang pulang ke kampung halaman.
Sungai, yang di banyak kebudayaan dipercaya sebagai sumber kehidupan, juga kerap dianggap sebagai tempat yang sakral dan penuh misteri. Salah satu pantangan yang masih dipegang teguh oleh beberapa masyarakat adalah larangan mandi di sungai tertentu pada malam hari. Dipercaya bahwa sungai-sungai tersebut dihuni oleh makhluk halus yang tidak terlihat oleh mata biasa, dan mandi di waktu-waktu tertentu dapat mengganggu mereka. Selain itu, ada juga kepercayaan bahwa tidak boleh mandi di sungai setelah melakukan perjalanan mudik tanpa terlebih dahulu ‘membersihkan’ diri. Ritual ini biasanya melibatkan doa atau mantera khusus yang diucapkan sebelum memasuki air, sebagai bentuk penghormatan kepada penunggu sungai. Pantangan lain yang sering disebut-sebut adalah larangan untuk mandi di sungai sambil bernyanyi atau bersiul, karena hal tersebut dianggap bisa memanggil makhluk halus. Juga, ada larangan untuk tidak mandi di sungai ketika matahari terbenam, karena waktu tersebut dianggap sebagai saat pergantian antara siang dan malam, di mana makhluk halus mulai berkeliaran. Tradisi dan pantangan ini, meskipun terdengar mistis, memiliki akar yang mendalam dalam budaya dan kepercayaan setempat. Mereka mengingatkan kita pada hubungan yang erat antara manusia dengan alam, serta rasa hormat yang harus dijaga terhadap lingkungan sekitar. Dalam era modern ini, pantangan-pantangan tersebut mungkin sudah mulai dilupakan, namun bagi sebagian orang, mereka tetap menjadi bagian penting dari identitas dan warisan budaya yang harus dilestarikan. Sebagai generasi muda, penting bagi kita untuk memahami dan menghargai tradisi-tradisi tersebut, sekaligus menjaga keseimbangan antara kehidupan modern dan warisan leluhur.* Artikel ini dilansir dari berbagai sumber: https://www.google.com/amp/s/bangka.tribunnews.com/amp/2020/08/09/6-larangan-saat-berada-di-aliran-sungai-supaya-terhindar-dari-buaya-begini-kata-pawang https://www.google.com/amp/s/www.metrojambi.com/metro/amp/13685987/cara-orang-rimba-menjaga-sungai-dilarang-keras-melakukan-2-hal-ini
Kategori :