KORAN DIGITAL RM - Proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama Mukomuko yang berada di Desa Air Buluh Kecamatan Ipuh, sempat ramai dibahas, karena dinilai lamban hingga diragukan akan selesai. Progres pekerjaan tidak sesuai yang diharapkan.
Namun belakangan ini hasil pantauan Dinas kesehatan (Dinkes) Mukomuko ada kemajuan pergerakan pelaksanaan pekerjaan rumah sakit tersebut. Dengan demikian ada harapan proyek akan selesai tepat waktu atau sesuai kontrak. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM ditemui di ruang kerjaannya mengatakan, hasil monitoring di lapangan, sekarang sudah mulai pemasangan batu bata merah untuk dinding bangunan. Kemudian juga sudah terlihat pemasangan steger untuk penyangga begesting cor dak lantai dua, dan yang lainnya. BACA JUGA:Hadiri HUT ke-78 PGRI Mukomuko, Sapuan: Pembangunan Sumber Daya Manusia Lebih Penting dari Fisik Pergerakannya sudah lebih cepat, karena sesuai dengan anjuran terjadi penambahan tenaga kerja di sana. Selain itu mereka juga bekerja siang dan malam. "Progres terbaru hasil pantauan kita cukup maju, bagian tiang sudah mereka cor semua, lantai juga demikian. Pekerja sudah menggarap bagian atasnya. Dengan menambah tenaga kerja dan menambah jam kerja atau lembur, kerja mereka lebih cepat," katanya. Lanjutnya, sebagian dinding bangunan Rumah sakit Pratama sudah terpasang, dan steger begesting untuk cor dak lantai sudah siap. Namun berapa persentase bangunan sudah dicapai ia kurang paham, untuk hitungan persentase realisasi bangunan, tim ahli yang bisa menghitung. Meski pihaknya tidak tahu persentase capaian bangunan itu. Namun ia terus menyuport pihak kontraktor agar dapat menyelesaikan pekerjaan itu. Karena kalau pekerjaan itu tidak selesai. Suka tidak suka, pemerintah daerah dan masyarakat yang rugi. BACA JUGA:Lokasi TPS Dengan Akses Tersulit di Kecamatan V Koto, Ternyata Disini "Kalau tidak selesai kontraktor rugi, pemerintah rugi dan masyarakat juga rugi. Makanya saat ini Kamis hanya bisa menyuport agar bangunan RS Pratama bisa mereka tuntaskan tepat waktu," ujarnya. Masih dikatakannya, jika melihat percepatan kemajuan dari proyek ini sekarang, diyakini jikapun tidak selesai 100 persen sampai tanggal kontrak 31 Desember nanti, ia yakin proyek bisa diselesaikan dengan tambahan waktu. Tentu untuk tambahan waktu, risikonya ada denda yang harus dibayar kontraktor. Untuk pengadaan alat kesehatan untuk rumah sakit pratama sendiri sekarang sudah berjalan. Karena perlu diketahui dana total untuk rumah sakit ini sebesar Rp61 miliar dari Pemerintah Pusat. Untuk pembangunan fisik rumah sakit sebesar Rp39 miliar. Dan sebesar Rp 22 miliar untuk pengadaan alat kesehatan atau alkes. BACA JUGA:Pengurus BUMDes se-Kecamatan Sungai Rumbai Diberi Pembinaan "Hitungan progres pekerjaan itu gabung dengan pengadaan Alkes, karena anggarannya satu rekening, maka kalau semua peralatan rumah sakit sudah sampai dan Alkes sudah kita terima, progresnya akan tinggi," tutupnya.*
Kategori :