radarmukomuko.bacakoran.co - Di bulan Roamadhan umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa, yaitu mulai makan sahur dan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari waktu imsak hingga maghrib.
Salah satu sunah Rasulullah SAW yang dianjurkan bagi orang yang berpuasa adalah sahur, yaitu makan dan minum sebelum waktu imsak. Sahur bukanlah rukun puasa, tetapi syarat sunah puasa yang memiliki banyak hikmah dan manfaat. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, sahur juga berfungsi untuk mengendalikan hawa nafsu, melatih kesabaran, dan meningkatkan kesehatan tubuh. Namun,bagaimana dengan orang yang berpuasa tanpa sahur, baik dengan sengaja maupun tidak. Apakah puasa tanpa sahur itu sah? Apa saja hukum dan dampaknya bagi kesehatan? Menurut empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali), puasa tanpa sahur tetap sah asalkan terdapat niat dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. BACA JUGA:Ramadhan Tinggal Menghitung Hari, Stok LPG Terpantau Aman Hal ini karena sahur bukanlah rukun puasa, tetapi syarat sunah puasa yang dianjurkan Rasulullah SAW. Maka, tidak makan sahur tidak mempengaruhi keabsahan puasa. Rasulullah SAW bersabda, “Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur itu terdapat barokah.” Dalam hadits lain, beliau juga bersabda, “Minta tolonglah kamu dengan makan sahur untuk puasa di siang hari, dan dengan tidur siang untuk menjalankan shalat malam.” Dari hadits-hadits tersebut, dapat dipahami bahwa sahur memiliki keutamaan dan keberkahan yang besar bagi orang yang berpuasa. Sahur juga membantu menjaga keseimbangan cairan dan nutrisi tubuh, serta memberi energi dan stamina untuk beraktivitas di siang hari. Sebaliknya, puasa tanpa sahur dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi kesehatan, seperti dehidrasi, hipoglikemia, lemas, pusing, sakit kepala, dan gangguan pencernaan. Puasa tanpa sahur juga dapat mengurangi konsentrasi, produktivitas, dan kualitas ibadah. Dilansir dari doktersehat.com dan liputan6.com, oleh karena itu, alangkah lebih baik apabila umat Islam dapat senantiasa mengusahakan sahur sebelum berpuasa meskipun hanya dengan seteguk air untuk mendapatkan keberkahan di dalamnya. Waktu sahur adalah setelah tengah malam, namun semakin mendekati waktu imsak maka semakin afdhal, selama tidak di waktu yang diragukan dengan waktu imsak. BACA JUGA:Program Prabowo Subianto Mirip Orde Baru Berikut adalah beberapa manfaat sahur bagi kesehatan tubuh yang perlu diketahui: - Memberikan energi. Sahur dapat memberi pasokan energi bagi tubuh sebelum berpuasa. Tanpa sahur, tubuh tidak memiliki cukup energi untuk bisa tetap beraktivitas normal selama puasa, sehingga yang terjadi adalah tubuh terasa lemas. Saat sahur, disarankan untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung nutrisi dan vitamin seperti karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral. Selain itu, jangan lupa juga untuk minum banyak air guna menghindari tubuh dari dehidrasi. - Menghindari gangguan pencernaan. Sahur dapat mempersiapkan pasokan serat dan cairan tubuh sehingga sembelit dan masalah lambung dapat dihindari. Sahur juga dapat membersihkan usus dari racun-racun sisa makanan jika mengkonsumsi air hangat. Konsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan menjadi suatu keharusan saat sahur jika tidak ingin mengalami gangguan pencernaan saat berpuasa. - Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. BACA JUGA:Banjir di Pesisir Selatan, 10 Meninggal Lebih 20 ribu Rumah Terendam Tubuh yang berpuasa mungkin saja mudah terserang penyakit. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan kinerja sistem kekebalan tubuh saat berpuasa. Kondisi tersebut akan tetapi tidak akan atau sulit terjadi jika sahur dengan makanan sehat yang memberi tubuh nutrisi yang dibutuhkan untuk mengatasi perubahan tiba-tiba dalam kebiasaan makan yang baru ini. - Mencegah hipoglikemia. Sahur juga merupakan kesempatan untuk mengisi tubuh dengan energi dari glukosa darah. Tanpa pasokan makanan dalam jangka waktu yang lama selama berpuasa, gula darah akan terpakai oleh sel-sel tubuh sebagai sumber energi. Akibatnya, hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dapat terjadi. Hipoglikemia ditandai dengan gejala berupa badan terasa lemas, pusing, sulit berkonsentrasi, gemetar, dan keringat dingin. Dalam kondisi berat, orang yang mengalaminya bisa pingsan. Itulah sebabnya, penting untuk menyantap sahur dengan makanan mengandung sumber energi seperti karbohidrat, protein, dan lemak. - Menghindari penurunan berat badan drastis dan berbahaya. Untuk memasok energi yang dibutuhkan, tubuh akan melakukan berbagai cara seperti memecah lemak dan protein sebagai sumber energi tubuh. Hal ini akan menyebabkan penurunan berat badan berlebihan selama puasa. Penurunan berat badan yang terlalu cepat dan drastis dapat berbahaya bagi kesehatan, karena dapat menyebabkan gangguan elektrolit, kerusakan otot, dan penurunan fungsi organ. Sahur dapat membantu menjaga berat badan yang ideal dengan memberikan asupan kalori yang cukup dan seimbang. - Menghindari penyakit sindrom metabolik. BACA JUGA:Warga Ujung Padang Akan Tutup Total Jalan RT2 Penyakit sindrom metabolik adalah kumpulan gejala yang meliputi obesitas, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan kadar kolesterol abnormal. Penyakit ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Sahur dapat menghindari penyakit sindrom metabolik dengan menjaga kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah tetap normal. Sahur juga dapat mencegah obesitas dengan mengontrol nafsu makan dan mengurangi asupan makanan berlemak dan manis saat berbuka puasa. - Meredakan sakit kepala dan kram perut. Sakit kepala dan kram perut adalah keluhan yang sering dialami oleh orang yang berpuasa. Hal ini disebabkan oleh dehidrasi, hipoglikemia, dan perubahan pola makan. Sahur dapat meredakan sakit kepala dan kram perut dengan memberikan cairan dan energi yang cukup bagi tubuh. Sahur juga dapat mengurangi asam lambung yang dapat menyebabkan nyeri ulu hati dan mual.*
Kategori :