KORAN DIGITAL RM - Harga cabai di pasar Pulai Payung Kecamatan Ipuh terus mengalami kenaikan. Terlihat pada Minggu 18 Februari harga cabai mencapai 100 ribu per Kilogram. Kenaikan harga cabai ini banyak dikeluhkan oleh pembeli maupun pedagang itu sendiri. Pembeli mengeluh karena cabai yang dibeli tidak sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan pedagang mengeluh modal besar, perputaran lambat.
Wita pedagang sayur di Pasar Pulai Payung, menyebutkan kenaikan harga cabai telah berlangsung selama kurang lebih satu minggu terakhir. Dimulai dari harga cabai 50 ribu per kilogram dan terus meroket hingga saat ini harga cabai mencapai Rp100 ribu per kilogram. Komoditas cabai yang mengalami kenaikan yakni cabai merah keriting yang pada mulanya diharga Rp40 ribu hingga Rp60 ribu, kini menjadi Rp70 ribu hingga Rp80 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram.
“Harga cabai terus naik sejak seminggu lalu. Awal kenaikan dari Rp40 ribu per kilogram menjadi Rp70 ribu per kilogram dan sampai minggu ini harga cabai mencapai Rp100 ribu per kilogram,” ujar Wita.
BACA JUGA:Selama 42 Tahun Warga Mekar Jaya 'Menikmati' Jalan Buruk
BACA JUGA:Air Bikuk Semarakkan HUT Desa Ke-40
Kenaikan harga cabai yang terus meningkat ini membuat para pedagang makanan pedas kesulitan untuk membeli bahan pokok yakni cabai. Dengan naiknya cabai maka pedagang dapat mengalami kerugian dan terpaksa menaikkan harga dagangan.
Linda, salah seorang pedagang bakso pedas, menyebutkan kenaikan harga cabai membuat ia harus menaikkan harga bakso yang awalnya Rp10 ribu per porsi menjadi Rp15 ribu per porsi.
“Bagi kami yang jualan makanan pedas naiknya harga cabai terutama cabai rawit sangat berpengaruh. Selain harus memutar cara agar tetap berjualan walau harga cabai tinggi saya juga terpaksa menaikkan harga jualan saya agar tidak rugi,” ungkap Linda.
BACA JUGA:Kecamatan Ipuh Meriahkan HUT Kabupaten Dengan Kegiatan ini
BACA JUGA:Di Lubuk Pinang, Baru Satu Desa Mengajukan Pencairan APBDes
Dengan kenaikan harga cabai ini membuat sebagian pembeli memilih mengurangi jumlah cabai yang dibeli dari biasanya. Pembeli menilai harga cabai yang tinggi membuat pembeli kesulitan untuk membeli dalam jumlah banyak dan memilih mencampur olahan cabai dengan tomat.
Pedagang dan pembeli berharap harga cabai dapat kembali normal menuju Ramadhan dan lebaran karena cabai menjadi kebutuhan dapur yang selalu dibeli dan dibutuhkan terutama pada hari-hari besar.*