Bukan Teori, Hasil Nyata Padi Semi Organik

Jumat 14 Feb 2025 - 16:25 WIB
Reporter : SAHAD
Editor : SAHAD

KORANRM.ID - Ajis, petani sawah warga Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang, baru selesai panen. 

Padi semi organik yang ditanam oleh anggota Kelompok Tani (Poktan) Karya Tani Muda (KTM) tersebut menunjukkan proses yang menggembirakan. 

Sebelumnya dari lahan seluas 13 patok, sekitar 0,3 Hektare (Ha) mendapat hasil 24 karung. Panen terbaru, Kamis 13 Februari, dari lahan yang sama, didapat padi 30 karung dan satu karung beratnya 80 kilogram. Jika dikonfersi ton per hektare, ditemukan angka 7,2.

BACA JUGA:Kembangkan Padi Organik, Penyuluh Swadaya Bekerjasama dengan BPP

BACA JUGA:Demplot Padi Organik, Ada Kelemahannya

"Kami tidak memberi teori, tapi fakta di lapangan. Dengan cara tanam yang sama, hasilnya meningkat. Itulah cara kerja organik," jelas Ketua Poktan Tani Tama, Edry Yansen, selaku Penyuluh swadaya.

Yansen mengatakan, tanam padi semi organik seperti ini dianggap menguntungkan petani. Selain biaya lebih hemat, produk yang dihasilkan lebih rendah residu atau kandungan zat kimia. 

Dijelaskan Yansen, untuk dasaran atau pupuk menggunakan pupuk kimia 50 persen dari kebutuhan, ditambah Bahan Organik (BO) dan menggunakan F1 Embio. Sedangkan perawatan atas sepenuhnya menggunakan agen hayati atau organik. 

BACA JUGA:Kades Sumber Makmur Bakal Kucurkan APBDes untuk Pengembangan Padi Organik

BACA JUGA:Pemda Dukung Pengembangan Padi Organik

"Agen hayati sudah terbukti mampu mengantisipasi serangan hama dan penyakit," jelas Yansen. 

Masih Yansen, selain Ajis, sudah banyak anggota Poktan KTM yang menanam padi semi organik. Bukan hanya itu, petani sekitar yang melihat hasil ini, mulai tertarik untuk mencoba tanam padi semi organik. 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Koorluh Lubuk Pinang, yang selalu memberikan dukungan kepada petani semi organik ini," pungkas Yansen.

BACA JUGA:Padi Organik Menjadi Jalan Bagi Presiden Berkunjung ke Mukomuko

Kategori :

Terkait