Pemda Dukung Pengembangan Padi Organik
Pemda Dukung Pengembangan Padi Organik--
KORAN DIGITAL RM – Sebagaimana yang direncanakan sebelumnya, kemarin, Minggu 28 Januari 2024, digelar panen bersama padi organic. Di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang. Hadir dalam acara ini, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kabupaten Mukomuko Elxandy Ultria Dharma, STP., M.Ec, Dev alias Etang. Kepala Bidang Penyuluhan dan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kabupaten Mukomuko. Juga hadir ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), Andi Lala. Koordinator Penyuluh (Korlu) Kecamatan Lubuk Pinang. Kades Sumber Mulya, ketua kelompok tani. Penggiat tanaman organic, Edry Yansen, serta petani pelaku organic.
Panen padi organic ini bertempat di sawah milik Muslim, anggota Kelompok Tani Karya Muda. Luas 1 Hektare (Ha), varietas padi Ciliwung dan Inpari 42. Panen ini menjadi cikal bakal berkembangnya tanaman pangan, padi organic di Kabupaten Mukomuko.
BACA JUGA:Buruh Sawit di Lubuk Sanai Didaftarkan BJPS Ketenagakerjaan
Banyak pihak yang mendukung pengembangan padi organic ini. Mulai dari para petani muda atau yang lebih dikenal petani milenial. Pemerintah desa, penyuluh kecamatan hingga Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian.
‘’Awalnya pak Sekda juga ingin hadir dalam acara ini. Hanya saja beliau baru pulang dari dinas luar. Sehingga tidak sempat hadir,’’ ujar Etang.
Etang berharap, petani ini konsisten dengan padi organiknya. Dan kedepannya semakin banyak petani yang menanam padi organic. Ia juga berharap seluruh petani di Mukomuko menanam padi organic. Pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan, akan mendukung sesuai dengan kapasitas dan kewenangan yang dimilikinya.
‘’Kami akan upayakan agar petani mendapatkan sertifikat prima 3. Dengan adanya sertifikat ini padi organic bisa dijual di tempat tertentu dan harganya lebih mahal,’’ tambah Etang.
BACA JUGA:4 Desa Masih Belum Evaluasi RABDes 2024, Terkuak Penyebabnya
Masih Etang, pihaknya telah mengambil sample padi organic ini untuk dilakukan rapid tes. Tes ini untuk mengetahui kandungan residu yang ada dalam bahan makanan. Meskipun tidak bisa menentukan kandungan bahan kimia secara rinci, rapid tes ini bisa mengetahui ada atau tidaknya bahan kimia dalam bahan makanan.
‘’Melalui rapid tes, kita bisa tahu, apakah bahan makanan ini mengandung residua tau tidak. Padi ini juga akan kami cek melalui rapid tes,’’ ungkap Etang.
Penggiat tanaman organic, Kabupaten Mukomuko, Edry Yansen, menyampaikan, panen ini menjadi salah satu pembuktian. Bahwa lahan gambut bisa dijadikan sawah yang produktif. Juga menjadi bukti bahwa tanpa sentuhan kimia, mulai dari pupuk, pestisida dan fungisida, tanaman padi bisa tumbuh subur.
‘’Kita semua telah melihat secara langsung, bahwa tanpa bahan kimia, tanaman padi bisa tumbuh dengan baik. Mulai dari tanam hingga panen ini. Ini juga menjadi bukti bahwa, padi organic bisa tumbuh sangat baik,’’ tambah Yansen.*