LUBUK PINANG – Menanam padi secara organik, bisa sangat mahal, bisa juga sangat murah. Tergantung bagaimana cara merealisasikan di lapangan.
Beda orang atau instansi, beda juga cara mengimplementasikan, cara bertanam padi organic. Modal menanam padi organic, bisa mencapai angka Rp20 juta per hektare. Bisa juga di bawah Rp2 juta.
Pakar organik Kabupaten Mukomuko, Edry Yansen, mengatakan biaya tanam padi organik, sangat tergantung dengan pola yang dibawa.
‘’Ada juga yang menganjurkan kebutuhan bokasi untuk 1 hektare 25 ton. Dengan system ini, biaya tanam padi 1 hektare, mencapai Rp25 juta,’’ ujar Yansen.
BACA JUGA:Baru 44 Desa Ajukan Pencairan DD Tahap I
Yansen mengatakan, pola tanam organic yang disampaikan kepada petani, pola hemat. Biaya 1 hektare cukup Rp1,5 juta, bahkan bisa kurang.
Edry Yansen menjelaskan, sejak jauh hari disampaikan bahwa menanam organic, jauh lebih murah dibandingkan menanam secara kimia.
Alasannya sangat masuk akal. Formula dibuat sendiri. Bahan yang dibutuhkan sebagian besar diamal dari alam, dan ada disekitar tempat tinggal.
‘’Membuat formula organic secara umum bisa dilakukan sendiri. Bahan diambil dari alam. Hanya butuh kesabaran dan ketekunan,’’ ungkap Yansen.
BACA JUGA:HUT ke-21, Warga Diminta Pasang Umbul-Umbul dan Lampu Pancing
Dikatakan Yansen, bagi petani yang ingin cepat dan tidak mau repot, telah ada produk organic yang siap pakai. Harganya sangat terjangkau, Rp50 ribu per liter.
‘’Dalam ini saya tidak mengejar keuntungan. Keinginan saya, sebanyak-banyaknya petani menanam organic. Baik itu padi maupun holtikultura,’’ kata Yansen.
Dijelaskan Yansen, formula organic yang dibutuhkan untuk 1 Ha sawah, bokasi sebanyak 1.500 kilogram. F1 Embio 3 liter, Nitrogen 20 liter, F2 Embio 3 liter, Asam Amino 1 liter, BVR Sundep 2 liter, BVR standar 2 liter, Pesnob 10 liter, Tricoderma 3 liter, Paeny Bacillus 5 liter, PGRP 5 liter, POC Phospat 2 liter, POC Kalium 2 liter.
‘’Kalau semua formula organic dibeli, biaya untuk 1 hektare dibawah Rp1,5 juta. Itu diluar bokasi. Kalau tanam pada musim kemarau, ada formula tambahan, namanya Micoriza,’’ Demikian Yansen.
Muslim, warga Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang, bisa menanam padi dengan biaya sangat rendah. Kurang dari Rp1 juta, untuk 1 Hektare (Ha) sawah miliknya.