Perjalanan Wisata ke Luar Angkasa Kapan Harga Tiket Jadi Terjangkau

Kamis 13 Feb 2025 - 17:00 WIB
Reporter : Fahran
Editor : Ahmad Kartubi

KORANRM.ID - Perjalanan wisata ke luar angkasa yang dulunya hanya menjadi fantasi fiksi ilmiah kini mulai menjadi kenyataan. Berkat perkembangan teknologi dan keterlibatan perusahaan swasta seperti SpaceX, Blue Origin, dan Virgin Galactic, manusia semakin dekat dengan pengalaman melancong ke luar angkasa. Namun, pertanyaan besar yang masih mengganjal adalah: kapan harga tiket perjalanan ini menjadi terjangkau bagi masyarakat umum? 

Wisata luar angkasa mengacu pada perjalanan komersial yang memungkinkan individu untuk mengalami kondisi mikrogravitasi dan melihat Bumi dari luar atmosfer. Saat ini, wisata luar angkasa terbagi menjadi dua kategori utama: suborbital dan orbital. 

BACA JUGA:Harga Tiket Tunamen Mini Timnas U-20, Sangat Terjangkau

BACA JUGA:Harga Tiket Nonton Timnas Indonesia Vs Jepang dan Arab Saudi

Perjalanan suborbital, seperti yang ditawarkan oleh Blue Origin, memungkinkan penumpang mengalami beberapa menit tanpa bobot sebelum kembali ke Bumi. Sementara itu, perjalanan orbital, seperti yang direncanakan oleh SpaceX, membawa wisatawan ke orbit Bumi atau bahkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk menghabiskan beberapa hari di luar angkasa.

Beberapa perusahaan utama yang memimpin industri ini adalah SpaceX dengan programnya yang ambisius untuk perjalanan ke Mars, Blue Origin yang menawarkan penerbangan suborbital, dan Virgin Galactic yang berfokus pada wisata luar angkasa dengan pesawat berbasis roketnya. Selain itu, perusahaan seperti Axiom Space dan Boeing juga mulai terlibat dalam pengembangan penerbangan komersial ke luar angkasa.

BACA JUGA:Fenomena Workcation Apakah Masa Depan Kerja adalah Liburan Sambil Bekerja

BACA JUGA:Menjalani Liburan dengan Suasana menyenangkan, Lakukan 7 Tips Ini Agar Liburan Menyenangan

Meskipun industri ini berkembang pesat, harga tiket wisata luar angkasa masih sangat tinggi. Tiket penerbangan suborbital Blue Origin diperkirakan bernilai sekitar 200.000 hingga 500.000 dolar AS, sementara perjalanan orbital dapat mencapai puluhan juta dolar. Para ahli memperkirakan bahwa harga tiket dapat mulai turun dalam satu hingga dua dekade mendatang, tergantung pada inovasi teknologi dan peningkatan jumlah peluncuran yang memungkinkan biaya produksi menjadi lebih rendah.

Tujuan utama perjalanan wisata luar angkasa saat ini meliputi suborbit sekitar 100 km dari permukaan Bumi, orbit rendah sekitar 400 km yang mencakup ISS, dan dalam jangka panjang, destinasi seperti Bulan dan bahkan Mars. Dengan perkembangan teknologi, tempat-tempat ini diharapkan dapat menjadi destinasi wisata yang lebih mudah diakses oleh manusia di masa depan.

Salah satu alasan utama mengapa harga tiket masih sangat tinggi adalah biaya peluncuran roket dan operasionalnya. Bahan bakar, teknologi kapsul, dan infrastruktur pendukung membutuhkan investasi besar. Namun, dengan adanya inovasi seperti roket yang dapat digunakan kembali (reusable rockets) oleh SpaceX dan Blue Origin, biaya ini dapat berkurang secara signifikan.

BACA JUGA:Momen Spesial, Kebahagiaan Berlipat 10 Rekomendasi Liburan Tahun Baru Bersama Keluarga

BACA JUGA:Liburan Akhir Pekan Romantis 8 Ide Kencan di Rumah yang Tak Kalah Seru!

Teknologi memainkan peran penting dalam membuat perjalanan luar angkasa lebih murah dan dapat diakses oleh lebih banyak orang. Inovasi dalam sistem propulsi, penggunaan material ringan dan tahan lama, serta efisiensi dalam perancangan roket dapat membantu menekan biaya operasional. Selain itu, meningkatnya persaingan di industri ini akan memaksa perusahaan untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif.

Kesimpulannya, wisata luar angkasa sedang mengalami perkembangan pesat, tetapi masih membutuhkan waktu sebelum menjadi pengalaman yang benar-benar terjangkau bagi masyarakat umum. Dengan kemajuan teknologi dan peningkatan efisiensi dalam industri ini, bukan tidak mungkin bahwa dalam beberapa dekade ke depan, perjalanan ke luar angkasa akan menjadi hal yang lumrah, seperti perjalanan udara komersial saat ini.

Referensi

• NASA (2023). "The Future of Space Tourism: Opportunities and Challenges."

• SpaceX (2023). "Advancements in Reusable Rocket Technology."

• Blue Origin (2023). "The Economics of Suborbital Space Travel."

 

Kategori :