Tampak Sempurna Namun tak Bahagia, Inilah Tanda Seseorang Suka Pamer tapi Hidup tak Bahagia

Selasa 04 Feb 2025 - 06:30 WIB
Reporter : Ahmad Famuji
Editor : Ferly Saputra

KORANRM.ID - Di era digital yang serba terkoneksi ini, kita sering menjumpai individu yang gemar memamerkan kehidupannya ke publik. 

Namun, di balik gemerlap posting-an dan cerita kesuksesan, tersembunyi realitas yang lebih kompleks tentang kebahagiaan sejati dan kepuasan hidup.

Berikut ini tanda seseornag suka pamer dan hidup tan bahagia.

Mencari Validasi

Kebutuhan akan validasi eksternal menjadi ciri utama seseorang yang terjebak dalam siklus pamer namun tidak bahagia. 

Mereka secara konstan mencari persetujuan dan pujian dari orang lain, seolah-olah nilai diri mereka bergantung sepenuhnya pada pandangan publik. 

Perilaku ini seringkali berakar dari ketidakamanan mendalam dan kurangnya penerimaan diri.

BACA JUGA:Rambut Lepek Bikin Nggak Percaya Diri? Begini Tips Atasi Rambut Lepek

BACA JUGA:Raja Buah yang Tak Hanya Lezat, Durian Juga Punya Segudang Manfaat Kesehatan yang Tersembunyi!

Perilaku Kompulsi

Kompulsi untuk membandingkan diri dengan orang lain juga menjadi indikator kuat. Dalam upaya membuktikan "kesuksesan", mereka terus-menerus mengukur pencapaian mereka dengan standar orang lain. 

Ironisnya, perbandingan ini justru menciptakan tekanan psikologis yang berat dan menjauhkan mereka dari pemahaman tentang kebahagiaan personal yang sebenarnya.

Media Sosial jadi wadah Pamer Kesempurnaan

Media sosial menjadi panggung utama bagi perilaku pamer ini. Mereka membangun narasi kehidupan yang tampak sempurna melalui foto-foto yang dikurasi dengan cermat, caption yang dipikirkan matang-matang, dan highlights yang menunjukkan sisi terbaik kehidupan mereka. 

Namun, kesenjangan antara realitas virtual dan kehidupan nyata sering menciptakan disonansi emosional yang signifikan.

Kategori :