3 Situasi yang Mengharuskan Kamu Lebih Baik Diam

Selasa 28 Jan 2025 - 15:30 WIB
Reporter : Reza Alfis Syahfar
Editor : Ferly Saputra

KORANRM.ID - Kita semua pasti pernah berada dalam situasi di mana kata-kata tampaknya bisa menyelesaikan segala masalah. Namun, ada kalanya, diam justru menjadi pilihan terbaik. Kadang-kadang, kata-kata yang terlontar bisa membuat situasi semakin buruk atau menambah masalah. Lalu, kapan sih kita harus memilih untuk lebih baik diam? Berikut adalah tiga situasi yang mengharuskan kamu untuk lebih baik diam, daripada berbicara tanpa berpikir.

1. Saat Emosi Sedang Memuncak

Kadang-kadang, saat kita merasa marah atau kesal, dorongan pertama adalah untuk mengeluarkan kata-kata yang bisa meluapkan perasaan. Namun, berbicara dalam keadaan emosi yang memuncak bisa berisiko besar. Kata-kata yang terucap bisa sangat tajam dan melukai orang lain, bahkan bisa merusak hubungan yang sudah terjalin lama.

BACA JUGA:Dampak Memelihara Kucing Terhadap Kesehatan Mental, Baik atau Buruk?

BACA JUGA:8 Softskill yang Buat Kamu Menonjol di Tempat Kerja, Wajib Punya!

Diam memberi waktu bagi kita untuk meredakan emosi, sehingga kita bisa berpikir lebih jernih. Dengan memberi jeda, kita bisa menghindari perkataan yang mungkin kita sesali nanti. Bahkan, dalam beberapa situasi, memilih untuk tidak berbicara adalah cara terbaik untuk menjaga kedamaian.

Misalnya, saat kamu berdebat dengan pasangan atau teman dekat tentang hal yang sensitif. Jika kamu terus berbicara dalam keadaan marah, kata-kata yang terlontar bisa memperburuk suasana. Mengambil waktu untuk diam dan menenangkan diri bisa membantu mencegah kata-kata kasar yang mungkin akan membuat hubungan terganggu.

2. Saat Tidak Punya Informasi yang Cukup

Ada kalanya kita merasa perlu memberikan pendapat atau komentar, tetapi kita belum memiliki semua informasi yang dibutuhkan. Dalam situasi seperti ini, berbicara tanpa fakta yang cukup justru bisa membuat kita terlihat tidak kompeten atau malah menyebarkan informasi yang salah.

Diam memberikan kesempatan untuk mencari tahu lebih banyak atau mendengarkan pendapat orang lain yang lebih berpengalaman atau tahu lebih banyak tentang topik tersebut. Berbicara tanpa dasar yang kuat bisa merusak kredibilitas kita, sementara diam memberi kita waktu untuk mempersiapkan diri dengan informasi yang lebih akurat.

BACA JUGA:Wajib dicoba, Begini Cara Menghubungkan Ponsel Android ke Smart TV Tanpa Kabel

BACA JUGA:Wajib dikenali, 6 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Harus Kamu Ketahui

Misalnya, kamu sedang terlibat dalam diskusi tentang topik yang kompleks, seperti masalah politik atau teknologi, dan kamu tidak terlalu paham tentang topik tersebut. Dalam hal ini, memilih untuk diam dan mendengarkan lebih banyak bisa jauh lebih bijaksana daripada memberikan opini yang bisa jadi salah atau menyesatkan.

3. Saat Menghadapi Kritik atau Tindakan Negatif dari Orang Lain

Ketika kita menerima kritik atau mendapati orang lain bertindak negatif terhadap kita, dorongan pertama mungkin adalah untuk membela diri atau memberikan respon balasan. Namun, berbicara terlalu cepat dalam situasi ini bisa memperburuk keadaan dan membuat kita terjebak dalam konflik yang tidak perlu.

Kadang-kadang, tidak memberikan respon adalah cara terbaik untuk menunjukkan bahwa kita tidak terpengaruh oleh provokasi atau kritik. Diam bisa menunjukkan kedewasaan dan kemampuan untuk mengendalikan diri, daripada terjebak dalam perdebatan yang bisa berakhir sia-sia. Selain itu, memberi waktu untuk berpikir bisa membantu kita merespons dengan cara yang lebih konstruktif dan tenang.

Misalnya, seseorang mengkritik pekerjaanmu atau berbicara buruk tentangmu di depan umum. Meski mungkin kamu merasa perlu untuk membela diri, diam dan tidak langsung memberikan reaksi bisa membantu menjaga ketenangan dan memberikan kesan bahwa kamu tidak mudah terprovokasi.*

Kategori :