Saint Lucia: Negara Indah Yang Hampir Bangkrut, Karena Pemuda Enggan Bertani

Negara Indah Yang Hampir Bangkrut, Karena Pemuda Enggan Bertani.--SCREENSHOT

radarmukomukobacakoran.com - Ternyata ada negara yang hampir bangkrut karena tak ada yang mau bertanim Dilansir dari channel youtube Doczin. Ditengah birunya laut Karibia salusia terhampar sebagai sebuah negara kepulauan yang berbatasan dengan Samudra Atlantik yang menawarkan pemandangan indah dan memukau. Dengan keragaman hayatinya yang sangat kaya dengan luas wilayah 617 km dan populasi sekitar 179.000 jiwa. Saint Lucia merupakan sebuah negara yang bersemangat serta penuh warna. 

Sektor pariwisata yang menyumbang 86,9% dari PDB pada tahun 2020 adalah jantung ekonomi negara ini yang telah menarik pengunjung dari seluruh penjuru dunia dengan beragam pantainya yang sangat inda. 

Budaya yang meriah serta pemandangan alam yang menakjubkan infrastruktur yang terus berkembang dengan tenaga kerja yang terdidik telah menjadikan Saint Lucia sebagai tujuan wisata yang menarik untuk bisnis dan investasi.

Kendati demikian di tengah kemajuan ini sektor pertanian yang pernah menjadi tulang punggung ekonomi. Pada zaman dahulu kala kini tengah menghadapi tantangan yang serius dengan kontribusi hanya 2,2% terhadap pendapatan negara dulunya ladang-ladang pisang yang menghijau membentang sejauh mata memandang yang menjadi sumber nafkah dan kebanggaan bagi penduduknya sekitar 10.000 lahan pertanian menghiasi Saint Lucia. 

BACA JUGA:Tahun Baru Masyarakat Desa Mekar Sari Dibanjiri Air Bersih

Mencakup area seluas 30.204 hektar dengan rata-rata 3 hektar perlahan pertanian di mana sekitar 18% dari tanahnya diolah untuk menghasilkan pangan lahan-lahan ini telah menghasilkan kekayaan alam yang berlimpah. 

Seperti pisang, kelapa, biji kakau, mangga alpukat, sayuran, buah jeruk serta umbi-umbian. Pisang yang menempati sekitar 14.826 hektar dan kelapa yang menempati sekitar 12.400 hektar menjadi produk unggulan yang diekspor ke berbagai negara di luar negeri.

Sementara itu hasil panen tumbuhan dan buah lainnya digunakan untuk memenuhi butuhan domestik di dalam negeri. Selain itu di tengah Pulau yang indah ini terdapat pula sektor peternakan kecil yang didominasi oleh unggas dan babi yang menambah keragaman produksi pertanian di Rusia.

Kendati demikian sektor pertanian ini mulai mengalami kemerosotan dengan hanya kurang dari 3% yang menjadi pendapatan negara. 

Hal ini karena globalisasi telah membawa persaingan yang yang sangat ketat yang kemudian membuat produk pertanian lokal kalah bersaing dengan impor yang lebih murah serta lebih melimpah di Eropa teknologi pertanian yang berkembang pesat di negara lain. Menambah beban terhadap petani tradisional Saint Lucia yang berjuang dengan metode lama serta sumber daya yang terbatas dari tahun 1995 hingga 2005. 

BACA JUGA:Wow Ini Negara Terkumuh di Dunia

Angka kemiskinan terus merangkak naik dari 18,7 per menjadi 21,4%, fakta ini kemudian menjadi kenyataan pahit yang harus dihadapi oleh banyak rumah tangga di negara kepulauan ini pada tahun 2006 16,2% penduduk pulau berada di ambang kerentanan.

Sementara itu di sudut pedesaan yang terpencil situasinya semakin suram. Di mana 44,9% rumah tangga berjuang setiap hari dalam hidup di bawah garis kemiskinan dan dalam kondisi yang demikian kaum mudanya tampak enggan untuk menggenggam Cangkul dan membungkuk di bawah terik matahari.

Mereka lebih memilih seragam kerja di perkantoran dari pada berbalut lumpur di pematang sawah dan lebih tertarik untuk menjadi pegawai dibandingkan mengurus gundukan tanaman. Mereka bukan lagi tentang tanah. Pariwisata beruntungnya harapan akan kemakmuran masih berada di titik ufuk pariwisata berkelanjutan yang memadukan antara pertanian dengan pengalaman wisata. Menjadi kunci utama yang kemudian menjanjikan pase di tengah keputusasaan sejak tahun 2001 pemerintah Saint Lucia dengan strategi yang terukur berupaya mengubah arah angin ekonomi menuju sektor yang lebih menggiurkan ini mereka membangun infrastruktur mempromosikan keindahan alam dan kekayaan budaya serta mengundang Para investor.

Kemudian membuka lapangan kerja baru dan menghidupkan kembali ekonomi yang telah lesu. 

BACA JUGA:Rahasia Lezat: Resep Telur Bacem Sederhana, Gurih dan Mudah Dibuat di Rumah!

Saat ini Saint Lucia telah menarik lebih dari 900.000 pengunjung setiap tahun dengan pesona pantainya yang memikat di ujung utara Pulau ini memamerkan pariwisata Urban dengan deretan hotel dan resor mewah yang berdiri sangat megah yang menawarkan pemandangan pantai yang tiada tara. 

Resort-resor Ini bukan sekedar tempat peristirahatan biasa melainkan ibarat surga tropis yang menjanjikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi setiap tamu yang berkunjung pariwisata dan jasa yang sempat terhenti oleh Resesi pada 11 September tahun 2001. Bangkit kembali pada tahun 2004 dan terus berkembang pada tahun 2005 dan dan kini telah menyumbang lebih dari 80% pendapatan negara ini industri hotel dan restoran dengan pertumbuhan sebesar 6,3%. Selama tahun 2005 tersebut menjadi bukti nyata dari kebangkitan ekonomi kedatangan tamu yang menginap meningkat sebesar 6,5%. 

Di mana Amerika Serikat memegang peran sebagai pasar yang sangat penting yang menyumbang sekitar 35%. 

Sementara itu penumpang kapal pesiar Menikmati keindahan Saint Lucia dengan peningkatan yang signifikan sebesar 21% yang menandakan era baru kemakmuran bagi pulau yang memesona ini.

BACA JUGA:Lezat dan Mudah! Resep Bolu Kurma Saus Karamel yang Wajib Dicoba di Rumah

Pada Tahun 2022 Saint Lucia mencapai tonggak sejarah dengan kedatangan wisatawan yang mencapai puncak tertinggi sejak pandemi covid-19 yang kemudian menempatkan Pulau ini di antara lima besar dalam pemulihan pariwisata dunia.

Kemajuan ini terus berlanjut dengan laporan terbaru menunjukkan peningkatan 12% soal kedatangan pengunjung dari Tahun 2022 hingga 2023.

Disisi lain Saint Lusia juga menawarkan jasa perbankan yang efisien dan modern yang mendukung kegiatan ekonomi dan investasi yang berkembang dengan kombinasi keindahan alam, kekayaan budaya dan layanan keuangan yang handal.

Saint Lucia terus memancarkan pesonanya sebagai permata karibia yang tidak lekang oleh waktu. Pulau ini dengan semangat yang tidak pernah padam terus berinovasi dan berkembang menjadikan masa depan yang cerah bagi warga serta pengunjungnya.

Tag
Share