Penggiat Organik Akui Tak Mampu Berjalan Sendiri

Organik--ISTIMEWA

KORAN DIGITAL RM - Edry Yansen, warga Desa Karang Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, sejak beberapa tahun terakhir fokus dengan produk organik. Barang kali, saat ini ia satu-satu orang di Kabupaten Mukomuko, yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk pengembangan pangan organik. Produk organik karya Yansen, sudah terbukti dan teruji. Berhasil.

Namun demikian, Yansen mengakui tidak bisa berjalan sendiri. Butuh pendamping, bimbingan dan bantuan pemerintah. Pasalnya, Yansen ingin hasil karyanya ini bermanfaat untuk masyarakat luas. Bukan hanya untuk dirinya sendiri. 

"Kalau hanya untuk diri sendiri, produk organik saya sudah lebih dari cukup. Tapi saya ingin sebanyak-banyaknya petani mengembangkan pangan organik. Dan untuk itu saya nggak bisa bekerja sendiri," ungkap Yansen. 

BACA JUGA:Hadapi Tahun 2024, Bupati Minta Dukungan Masyarakat

Yansen menyambut baik kehadiran pemerintah yang ditandai dengan kunjungan Pelaksana tugas (Plt) Kadis Pertanian Kabupaten Mukomuko, Epin Masyuardi, SP beberapa waktu. Dalam waktu kurang dari enam bulan, Epin sudah dua kali berkunjung ke Karang Jaya, dalam rangka melihat dari dekat proses dan progres tanaman organik. 

"Selain melihat proses pembuatan organik, pak Kadis juga hadir saat panen bawang merah full organik," kata Yansen. 

Yansen menargetkan, dalam waktu dua tahun kedepan, tanaman padi organik di Mukomuko, sudah di atas seratus hektare. Untuk mencapai target ini, Yansen tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuh dukungan pemerintah. Terutama para Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Sebagai penyuluh swadaya, Yansen menyadari tidak bisa mengajak apalagi menyuruh PLL pegawai. 

BACA JUGA:Wisnu Hadi Menuju Tiga Periode, Kandidat Ketua Dewan Dari Dapil III

"Saya promosi dengan cara membuat Demplot. Saya ingin ada Demplot padi organik di setiap desa yang ada sawahnya," kata Yansen. 

Masih Yansen, dirinya siap berbagi produk sekaligus ilmu organik. Untuk Demplot, barang organik diberikan secara cuma-cuma. Tapi jumlahnya terbatas. Jika ilmu yang diberikan, petani bisa mengembangkan sendiri dengan jumlah sebanyak-banyaknya. 

"Pada dasarnya barang-barang organik bisa dibuat sendiri. Hanya butuh ketelitian dan kesabaran saja. Saya siap bagi ilmunya," demikian Yansen.*

Tag
Share