Keberadaan Rumah Sakit Baru tidak Membuka Lapangan Kerja Baru

Dokumentasi peletakan RS Pratama.--ISTIMEWA

KORAN DIGITAL RM – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mukomuko, sedang membangun rumah sakit pratama. Lokasinya di Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh. Tidak jauh dari perbatasan antara Kabupaten Mukomuko dengan Kabupaten Bengkulu Utara (BU).

Pembangunan rumah sakit ini dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Kabupaten Mukomuko. Pembangunan rumah sakit ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat sebesar Rp61 miliar. Dana tersebut, sebagian Rp39 miliar untuk pembangunan gedung.

BACA JUGA:Dukung Program Pangan Organik, Kadis Distan Turun ke Lapangan

Dan sisanya untuk pengadaan alat kesehatan. Perlu diketahui bersama, keberadaan rumah sakit ini, tidak menambah lapangan kerja bagi masyarakat. Setidaknya untuk tahap awal ini. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM, M.Kes Kamis (2/11).

Ditemui wartawan Koran ini, Bustam menjelaskan, kebutuhan tenaga kerja di rumah sakit ini antara 50 hingga 100 orang. Kebutuhan tenaga kerja akan diambilkan dari pegawai yang ada di 5 Puskesmas terdekat. Baik dari Puskesmas Air Rami, Ipuh, Sungai Rumbai, dan sekitarnya.

Dengan kata lain, tidak ada perekrutan tenaga kerja baru. Dikatakan Bustam, tenaga kerja yang ada saat ini, dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan tenaga di rumah sakit. Formasi tenaga yang ada, juga dianggap cukup.

BACA JUGA:Kades Se-Kecamatan Teras Terunjam Menemui Direktur RSUD, Ada Apa?

Ada bidang, perawat juga dokter umum. Sedangkan kebutuhan dokter spesialis akan dicukupi dengan dokter spesialis yang sudah ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko. 

‘’Dokter spesialis di Mukomuko cukup banyak. Jadwalnya bisa disesuaikan dengan jadwal di rumah sakit umum,’’ tambah Bustam.

Masih Bustam, kondisi yang sama, juga terjadi pada awal dibukanya rumah sakit daerah. Tidak banyak menyerap tenaga kerja baru. Seiring dengan berjalannya waktu, dan kemajuan rumah sakit, dibutuhkan tambahan tenaga kerja. Oleh karena itu, jika ada warga yang ingin bekerja di rumah sakit dan belum terakomodir, tidak perlu berkecil hati.

‘’Rumah sakit daerah, dulunya juga tidak banyak butuh tenaga kerja. Sekarang jumlah pegawainya lebih dari 500 orang,’’ demikian Bustam.*

 

Tag
Share