Dukung Program Pangan Organik, Kadis Distan Turun ke Lapangan

Dukung Program Pangan Organik, Kadis Distan Turun ke Lapangan--ISTIMEWA

KORAN DIGITAL RM – Sejak pertengahan Oktober lalu, Epin Masyuardi, SP dipercaya menjadi Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko. Kemarin, Kamis (2/11) Plt. Kadis bersama Kabid penyuluhan dan pegawai fungsional berkunjung ke Kecamatan Teras Terunjam. Kunjungan kerja ini dalam rangka memberikan dukungan moril terhadap petani.

Terutama petani holtikultura organic. Setelah bertemu dengan penyuluh di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dilanjutkan kunjungan lapangan. Lokasi yang dituju adalah lokasi tanaman bawang merah organic, milik Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tani Tama, Edry Yansen. Sebagaimana disampaikan oleh Koordinator Penyuluh (Koorluh) Teras Terunjam, Syafarni, S.Pt, kemarin.

BACA JUGA:Kades Se-Kecamatan Teras Terunjam Menemui Direktur RSUD, Ada Apa?

Syafarni menyampaikan, Ketua Poktan Tani Tama, Yansen berencana menanam 200 kilogram bibit bawang merah. Bibit ini dibeli secara swadaya oleh petani. Dan bawang merah ini akan ditanam secara organic 100 persen. Persiapan lahan sudah selesai, rencana tanam akan dilakukan dalam minggu ini.

‘’Alhamdulillah kami mendapat kunjungan kerja Plt. Kepala Dinas Pertanian. Beliau berkenan meninjau lokasi tanam bawang merah,’’ jelas Syafarni.

Disampaikan Syafarani, tanam bawang merah organic ini jauh lebih menguntungkan dibandingkan tanam kimia. Keuntungan pertama, hasil tanaman tidak memiliki residu bahan kimia, sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.

BACA JUGA:Sumur Bor Desa Penyelamat Warga Dari Krisis Air Bersih

Keuntungan lain, biaya tanam lebih murah. Pasalnya bahan organic ini diproduksi sendiri oleh Yansen. Dan hasil produksi atau hasil panen, tidak jauh beda dengan tanaman system kimia.

‘’Banyak keuntungan dengan tanam organic ini. Kami selaku PPL mendukung system tanam organic yang sedang dikembangkan oleh pak Yansen,’’ tambah Syafarni.

Masih Syafarni, kemarau tidak menjadi kendala bagi petani holtikultura. Terutama bagi Ketua Poktan Tani Tama. Secara kebetulan juga, lokasi tanam bawang merah ini dekat dengan sumber air. Dan bukan kebetulan, petani ini sudah menggunakan teknologi. Menyiram tanaman tidak dilakukan secara manual, tapi memanfaatkan teknologi, seprinkel.

‘’Meskipun kemarau, tidak menjadi kendala, selama masih ada sumber air di sekitar lokasi,’’ demikian Syafarni.*

 

Tag
Share