Basmi Nyamuk Aedes Aegypti, MMS Fogging Mandiri

Fogging di MMS.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co - Tidak kurang dari 400 rumah yang ada di Desa Marga Mulya Sakti (MMS) beserta lingkungan sekitar, telah difogging. Fogging massal dilakukan pada Kamis 13 Juni 2024. Fogging dilakukan dalam rangka membasmi nyamuk Aedes Aegypti, penyebar virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Fogging dilakukan secara mandiri oleh pemerintah Desa MMS, bekerjasama dengan pihak kecamatan dan Dinas Kesehatan. Dalam waktu yang bersamaan, juga dilakukan penaburan serbuk abate ke tempat-tempat air menggenang.

Kades MMS Mulyono, menyampaikan bahwa ada 2 warga Marga Mulya Sakti, yang dinyatakan positif terkena DBD. Untuk menghindari kejadian yang lebih parah, maka dilakukan fogging di seluruh rumah warga dan lingkungan sekitar. Selain rumah warga, fooging dan juga dilakukan terhadap fasilitas umum, baik masjid, kantor swasta dan pemerintah dan sebagainya.

‘’Kami berinisiatif melakukan fogging mandiri, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan atau Puskesmas dan kecamatan,’’ jelas Mulyono.

BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Distan Tanam Padi Gogo di Malin Deman

Mulyono juga menyampaikan, selain fogging, juga dilakukan pemeriksaan terhadap warga yang sedang demam. Pemeriksaan utama untuk mengetahui sakit yang sedang dialami warga. Juga untuk mendeteksi adanya penyakit DBD. Kades bersama warga juga melakukan kebersihan lingkungan sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk. Dengan cara membersihkan barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

‘’Setelah nyamuk dewasanya dibasmi, saya minta warga untuk membersihkan lingkungan dari tempat yang memungkinkan nyamuk berkembangbiak,’’ tambah Mulyono.

Camat Penarik, Khairul Saleh, pada kesempatan yang sama menyampaikan Nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu spesies yang pengendalian dan eliminasinya sangat sulit dilakukan. Nyamuk ini memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa dan dapat bertahan dalam kondisi ataupun gangguan terhadap populasinya, baik yang terjadi secara alami maupun karena intervensi manusia. Salah satu kemampuan bertahan hidup dari nyamuk Aedes aegypti yang luar biasa adalah karena telur dari nyamuk ini dapat bertahan selama berbulan-bulan dalam kondisi kering.

BACA JUGA:Dana Sudah Cair 100 persen MMS Tuntaskan Fisik DD 2024

Inilah mengapa populasi mereka akan menjadi sedikit di musim kemarau. Di musim kering, telur-telur nyamuk tetap bertahan dan pada saat hujan datang, repopulasi akan dengan sangat mudah terjadi. Oleh karena itu sangat penting untuk memastikan tidak ada barang di sekitar tempat tinggal Geng Sehat yang berpotensi untuk dijadikan sarang oleh nyamuk Aedes aegypti.

Program 3M yaitu menguras, menutup, dan mengubur atau menggunakan kembali barang bekas perlu digalakkan kembali. Sebaiknya dilakukan secara rutin memeriksa lingkungan sekitar rumah, apakah ada barang-barang tidak terpakai yang berpotensi menjadi tempat nyamuk meletakkan telurnya.

‘’Nyamuk Aedes aegypti memiliki kemampuan berkembang sangat cepat. Sekarang defogging, nyamuknya habis, besok sudah banyak lagi, karena banyak yang baru menetas,’’ ungkap Khairul.

BACA JUGA:Fisik Tahap I Tuntas, Pemdes Lubuk Sanai 2 Segera Gelar Serah Terima

Disampaikan Khairul, virus dengue yang berada di tubuh nyamuk, bisa diturunkan hingga 7 turunan. Khairul menggambarkan, 1 ekor nyamuk yang sudah terinfeksi virus dengue, kemudian bertelur, maka ketika menetas nyamuk tersebut sudah terinfeksi virus dengue, begitu seterusnya hingga 7 turunan. Khairul ingin menyampaikan bahwa, memberantas nyamuk harus dilakukan secara berkelanjutan.

‘’Memerangi nyamuk DBD harus berksenimbungan. Nyamuk aedes aegypti bisa hidup selama 3, maka virusnya terus turun-temurun hingga 21 minggu,’’ demikian Khairul Saleh.*

Tag
Share