Petani Keluhkan Terbatasnya Jumlah Combine

Petani Keluhkan Terbatasnya Jumlah Combine.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co - Panen raya padi Musim Tanam (MT) II di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang tahun ini sepertinya akan terhambat. Pasalnya ketersediaan jumlah mesin combine alat pemanen padi saat ini sangat terbatas. Akibatnya mayoritas padi sudah masak, sampai sekarang terpaksa belum panen karena masih menunggu giliran masuknya mesin combine. Diketahui, penyebab keterbatasan jumlah combine ini akibat beberapa daerah luar seperti Pesisir Selatan, Palembang dan Medan juga tengah panen raya. Padahal biasanya sebagian besar padi petani wilayah Lubuk Pinang dipanen menggunakan combine luar daerah.

Buyung salah seorang warga Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk Pinang menyampaikan, ia dan beberapa petani di desanya sudah tiga hari menunggu jadwal panen menggunakan combine. Namun sampai sekarang masih belum mendapat giliran. Pasalnya combine yang mereka tunggu masih panen di sawah petani lain. Mereka juga telah berusaha menghubungi beberapa pemilik combine lain. Namun jawaban pemilik combine tetap sama masih panen di lahan lain. 

BACA JUGA:Beras BPNT di Lalang Luas Belum Tersalur Seluruhnya

“Kami para petani sekarang tengah bingung. Sebab padi sudah masak namun belum kunjung dipanen karena combine belum masuk ke sawah kita,”katanya.

Lanjutnya, terkait kondisi ini mereka tentu sangat khawatir jika tidak kebagian panen menggunakan combine. Terlebih padi di lahan persawahan mereka mayoritas petani telah masak dan menguning. Maka jika terlalu lama tak kunjung dipanen, biji padi akan berguguran. Sedangkan jika harus panen manual dengan cara tradisional, sekarang cukup susah mencari yang mau diajak kerja. Apalagi mereka juga sibuk dengan sawah masing-masing.

“Jika beberapa hari lagi tak kunjung panen tentu biji padi mulai berguguran. Disisi lain jika panen manual sekarang susah mencari orang-orangnya,”tambahnya.

Koordinator Penyuluh (Koorluh) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lubuk Pinang, Trisno Putra, S.P saat dikonfirmasi pada Senin 27 Mei 2024 membenarkan peristiwa ini. Koorluh mengatakan, memang sekarang para petani di masing-masing desa Kecamatan Lubuk Pinang tengah mendapatkan masalah terkait jadwal panen. Sebab padi petani mayoritas telah masak, namun belum bisa dipanen akibat keterbatasan jumlah combine. Sebab pada panen raya kali ini pengusaha combine dari luar daerah tidak memasukkan alat ke wilayah Mukomuko. Pasalnya daerah luar seperti Pesisir Selatan, Sumatera Selatan bahkan Sumatera Utara juga tengah panen raya. Sehingga pelaksanaan panen sekarang hanya mengandalkan combine lokal.

BACA JUGA:4 Desa Selesai Dimonev, Tim Minta Desa Tindaklanjuti Catatan Monev

“Ya memang para petani sekarang susah panen karena giliran menunggu combine masuk ke sawah mereka. Sebab combine dari luar daerah tidak datang karena wilayah mereka juga serentak panen,”ujarnya.

Lanjutnya, oleh sebab itu dengan jumlah combine yang terbatas tentu pelaksanaan panen menjadi lebih lambat. Selain itu alat combine lokal juga sering mengalami kerusakan dan perlu perbaikan. Kemudian dalam satu minggu terakhir cuaca cukup sering hujan. Akibatnya combine tidak bisa beroperasi. Serta beberapa padi juga banyak mengalami roboh dan mengakibatkan proses panen menjadi sedikit lambat. Oleh sebab itu ia berharap para petani bisa bersabar semoga ada solusi bantuan combine dari luar. Karena para pengusaha combine lokal juga telah menghubungi relasi mereka di luar daerah. Namun jika memang nantinya tidak ada pilihan lain, jalan terakhir para petani terpaksa panen manual.

“Maka sekarang kita hanya mengandalkan combine lokal dengan jumlah terbatas. Beberapa hari terakhir juga cuaca sering hujan akibatnya panen jadi lambat,”tutupnya.*

Tag
Share