Gunung Kerinci, Gunung Tertinggi di Sumatra Dengan Segala Keindahannya

Gunung Kerinci.--ISTIMEWA

radarmukomukobacakoran.com - Kabupaten Kerinci adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Kerinci diangkat menjadi bupati sejak berdirinya Provinsi Jambi dengan pusat pemerintahan di Sungai Banyak. 

Pada tahun 2011, pusat pemerintahan dipindahkan ke Siulak. Kabupaten Kerinci memiliki luas wilayah 3.355,27 km2 yang meliputi 12 kecamatan. 

Nama Kerinci berasal dari bahasa Tamil, tepatnya kurinji, yaitu nama bunga yang tumbuh di pegunungan India Selatan.

Gunung Kerinci secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, dan Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Letak geografis puncaknya berada pada lintang -1.697°LU, bujur 101.264°BT, dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut dan lebar mencapai 18 km. Kerinci merupakan gunung berapi tertinggi dan terbesar di Indonesia. 

Dalam konteks geologi, gunung berapi dengan ukurannya yang besar dapat menunjukkan kompleksitas sejarah dan dinamika gunung api.

Keindahan alam tanah suci Kerinci banyak menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Kawasan ini terletak 418 km dari kota Jambi dan dikenal sebagai “Surga Bumi”. Nampaknya pantas jika kata ini dikaitkan dengan Kerinci karena keindahan alamnya. 

Tak heran jika Kerinci kerap dijadikan lokasi program wisata televisi dan lokasi syuting film. Selain keindahan alam, Kerinci juga kaya akan budaya.

Gunung Kerinci merupakan sebuah stratovolcano yang terdiri dari lapisan sedimen piroklastik dan lava yang berselang-seling. 

Endapan aliran piroklastik tersebut mengandung batu apung dalam volume dan sebaran yang besar, sehingga menunjukkan bahwa Gunung Kerinci pernah mengalami erupsi skala besar pada masa lalu.

Tingkat aktivitas Gunung Kerinci berada pada level II (waspada) sejak 9 September 2007 Gunung Kerinci dalam pemantauan visual dan instrumental dari stasiun pengamatan G. Kerinci berada di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Gunung Kerinci dikelilingi oleh hutan Taman Nasional Kerinci Seblat dan juga merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. 

Banyak juga jenis flora dan fauna yang bisa Anda temukan di sana. Gunung ini memiliki beragam satwa liar antara lain tapir, couscous, gajah, siamang, kera ekor panjang, dan 140 jenis burung.

Ada padang rumput, Danau Gunung Tujuh, dan hutan tropis yang menarik untuk dijelajahi. Puncak Gunung Kerinci adalah surga dunia, meski harus bekerja keras untuk mencapainya. Pendakian ke puncak Gunung Kerinci membutuhkan waktu dua hari. 

Jalur pendakiannya bermacam-macam, seperti jalan beraspal, jalan sungai kecil, jalan berbatu, jalan pasir, jalan berumput tinggi, dan jalan mendaki dengan kemiringan 60 derajat. 

Kesulitan lainnya adalah dilarangnya pendakian. Bermalam di ketinggian dibawah 1.500 meter diatas permukaan laut. Memang masih banyak satwa liar yang berkeliaran, seperti harimau sumatera.

Dibalik keindahan gunung kerinci yang memiliki panorama dan flora faunanya yang beragam, gunung Kerinci juga menyimpan misteri dan mitos yang hingga kini masih berkembang dikalangan masyarakt dan pendaki.

1. Manusia Harimau 

Mitos Gunung Kerinci yang populer  adalah keberadaan Cindaku. Mereka bukanlah manusia biasa melainkan setengah manusia dan setengah harimau. Legenda ini tidak hanya populer di Jambi tapi juga di Malaysia.

Asal usul Cindaku bermula dari tokoh yang bernama Tingkas. Ini adalah sekelompok orang yang mempunyai hubungan batin yang kuat dengan harimau. Tingkas konon berperan penting dalam membantu masyarakat Kerinci, khususnya dalam menjaga kelestarian hutan.

Masyarakat Kerinci percaya bahwa Cindaku mempunyai kekuatan magis. Kekuasaan ini berasal dari adat istiadat yang turun temurun di desa Kerinci. Dengan kekuatan tersebut, mereka menjadi penjaga Gunung Kerinci.

Perlu kalian ketahui juga bahwa Cindaku juga mempunyai kemampuan untuk berubah menjadi seekor harimau. Mereka akan berubah bentuk jika marah atau merasa terancam. Namun kesaktian tersebut hanya berlaku di pegunungan Kerinci saja. Selain itu, tidak semua Kerinci memiliki Cindaku.

2. Larangan Jam 12

Bagi yang belum tahu, Pintu Rimba adalah batas antara ladang dan hutan masyarakat. Letaknya di ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut. Legenda pun beredar mengenai tempat ini. Menurut masyarakat sekitar, sering muncul seorang perempuan. Lebesar dikatakan tidak berwajah dan berpakaian putih.

3. Pohon Bolong 

Jika Anda mendaki Gunung Kerinci, Anda akan melihat pohon Bolong. Sesuai dengan namanya, pohon ini memiliki lubang besar tepat di jalur pendakiannya, tepatnya di antara shelter II dan shelter I

Mitos tersebar tentang pohon ini. Pendaki diimbau untuk tidak berhenti untuk makan, buang air besar atau mengambil foto ketika melihat pohon Bolong. Mengapa hal ini tidak diperbolehkan. 

Itu karena ada penjaga di pohon, khususnya siluet wanita tua dan Gender. 

Kalau berani berhenti di depan pohon Bolong, bisa hilang. Seperti yang terjadi pada Setiawan Maulana yang hilang di kawasan Gunung Kerinci pada tahun 2014 lalu. Hilangnya pohon tersebut diyakini ada kaitannya dengan penjaga Pohon Bolong.

4. Uhang Pendek

Jika berbicara tentang legenda Gunung Kerinci, wajib banget kalau membicarakan tentang Uhang Pandak. Sejarah keberadaan mereka tidak hanya diketahui di Indonesia namun juga di luar negeri. Dalam bahasa Indonesia, Uhang Pandak berarti “orang kecil”. Kita mengetahui bahwa legenda tokoh cilik ini pertama kali ditemukan dari catatan perjalanan Marco Polo pada tahun 1292, ketika ia melakukan petualangan di Asia.

Legenda tokoh cilik ini begitu menarik, bahkan beberapa peneliti melaporkan melakukan penelitian di tempat. Sebelum mereka, ahli zoologi Belanda Van Heerwarden melakukan penelitian di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat pada tahun 1923.

Menurut kesaksiannya, Uhang Pandak memiliki perawakan anak berusia 3 tahun -4 tahun namun memiliki seorang yang lebih tua anak. menghadapi. Mereka berambut hitam sebahu dan tubuhnya ditumbuhi rambut.Menurut pengakuannya, Uhang Pandak bukanlah primata. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti makhluk kecil asal Gunung Kerinci tersebut seperti apa.*

Sumber : 

https://jambiprov.go.id/profil-kerinci.html

https://www.indonesiadaily.co.id/pesona-indonesia/amp/72011653844/wisata-gunung-kerinci-menikmati-pesona-alam-nan-eksotis

Tag
Share