DBD di Mukomuko Sudah Menelan 4 Korban Jiwa

Goro Jumat Bersih.--ISTIMEWA

Kades Dorong Warganya Goro Jumat Bersih

radarmukomukobacakoran.com - Dalam kurun waktu 4 bulan, Januari hingga April 2024, empat warga Kabupaten Mukomuko, meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari empat penderita DBD yang meninggal dunia itu, awalnya ada dua penderita yang dilaporkan meninggal dunia, yakni Karmilah (51) warga Kecamatan Selagan Raya dan bayi berusia 11 bulan bernama Kaisan Gilbi Giffani warga Wonosobo.

Kemudian ada satu lagi penderita DBD yang meninggal dunia, yakni Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Pemerintah Kabupaten Mukomuko Hery Afian Efendi (48). Dan ada satu lagi penderita DBD dari Kota Praja, Kecamatan Air Manjuto yang meninggal dunia.

Dan selama 4 bulan pertama ini, telah tercatat 229 kasus DBD di Kabupaten Mukomuko. Pemerintah daerah telah mengambil beberapa langkah sebagai upaya mencegah terus meluasnya kasus DBD. Setidaknya ada 4 langkah penanganan DBD.

Pertama membentuk kelompok kerja operasional (Pokjanal), mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa. Kedua membentuk kader juru pemantau jentik (Jumatik) di setiap rumah. Langkah ketiga melakukan pemberantasan sarang nyamuk, melalui program Jumat bersih. Dan terakhir melakukan fogging pada titik kasus DBD.

BACA JUGA:Bhayangkari Peduli, Berbagi Sembako untuk Janda dan Warga Miskin

BACA JUGA:Gesit, Satu Desa Di V Koto Sudah Mulai Realisasi DD Tahap II

"Gerakan 'Jumat Bersih' sebagai langkah pencegahan penyebaran DBD di Kabupaten Mukomuko," kata Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Mukomuko Ruli Herlindo, di Mukomuko, Kamis.

Untuk itu, Dinkes Mukomuko berkunjung ke-17 Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan untuk melakukan gerakan "Jumat Bersih" di wilayahnya guna mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk yang menjadi penyebab DBD.

Selanjutnya, kata dia, pihak puskesmas bekerja sama dengan pemerintah desa untuk menggerakkan warga guna melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara gotong-royong dan rutin setiap hari Jumat.

Kades Sido Makmur, Fawzi Amir Asy-sya’bi, SE menyampaikan, sejak pertengahan 2023 lalu, pihaknya telah mendorong warganya untuk melakukan Goro. Goro dilakukan seminggu sekali. Untuk harinya diserahkan kepada masing-masing ketua Rt. Dalam realisasinya, Goro membersihkan dilakukan pada hari yang berbeda-beda, tergantung kebijakan dan kesepakatan di masing-masing Rt.*

Tag
Share