Tradisi Lebaran Kini Tidak Sesemarak Tempo Dulu, Alasannya Prubahan dan..

Tradisi Lebaran.--ISTIMEWA

radarmukomukobacakoran.com - Lebaran, baik idul fitri atau idul adha, sudah menjadi tradisi yang berakar sejak abad ke-7 Masehi, dimulai sebagai sebuah perayaan yang khas di daerah Betawi dan kemudian menyebar ke seluruh nusantara. 

Pada masa itu, lebaran dirayakan dengan semarak selama satu pekan penuh, dimulai dengan shalat Id, dilanjutkan dengan ziarah kubur, dan berakhir dengan silaturahmi ke keluarga dan kerabat.

Salah satu tradisi yang masih bertahan hingga kini adalah berbagi bingkisan jelang Lebaran, yang telah ada sejak masa Jawa Kuno. 

Tradisi ini mengalami adaptasi ketika Islam masuk ke Indonesia, dan terus berkembang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perayaan Lebaran.

Namun, beberapa tradisi telah mengalami perubahan seiring waktu. Misalnya, tradisi Nanggok dan Ngedot di daerah Betawi, yang dulunya merupakan budaya memberikan uang kepada anak-anak dan bertukar makanan antar keluarga, kini sudah jarang ditemukan. 

Sebaliknya, masyarakat modern cenderung mengadakan open house atau berkunjung ke rumah kerabat tanpa membawa bingkisan khusus.

Tradisi lebaran di Indonesia tidak hanya sekedar perayaan, tetapi juga mengandung filosofi mendalam tentang kesucian dan kebersihan hati. 

Setelah sebulan penuh berpuasa, masyarakat Indonesia merayakan Idul Fitri sebagai simbol lahir kembali tanpa dosa, yang ditandai dengan memakai baju baru dan saling memaafkan.

Perubahan tradisi ini mencerminkan dinamika sosial dan budaya yang terus berkembang, namun esensi dari Lebaran tetap terjaga, yaitu sebagai momen untuk membersihkan diri dan mempererat tali persaudaraan.

Menggali Lebih Dalam Tradisi Lebaran di Indonesia

Lebaran di Indonesia juga dikenal dengan berbagai tradisi unik yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi. Salah satunya adalah tradisi mudik, di mana para perantau pulang ke kampung halaman untuk merayakan hari raya bersama keluarga. Mudik menjadi simbol dari pentingnya menjaga hubungan dengan akar dan asal-usul kita.

Selain itu, takbiran di malam hari menjelang Lebaran menjadi salah satu ciri khas yang meriah. Orang-orang berkeliling mengumandangkan takbir sembari menabuh beduk, menunjukkan kegembiraan dan rasa syukur atas datangnya hari kemenangan.

Ketupat, sebagai simbol dari Lebaran di Indonesia, tidak hanya sekedar makanan tetapi juga mengandung makna filosofis. 

Bentuknya yang unik melambangkan keberkahan dan kesederhanaan, sementara proses pembuatannya yang membutuhkan kesabaran menjadi metafora dari perjuangan selama bulan Ramadan.

Tradisi lain yang tak kalah penting adalah salam tempel, di mana anggota keluarga yang lebih tua akan memberikan amplop berisi uang sebagai bentuk kasih sayang dan berkah kepada anak-anak dan remaja. Ini merupakan cara untuk membagikan kebahagiaan dan juga sebagai bentuk pendidikan tentang berbagi.

Di era modern, tradisi Lebaran juga mengalami adaptasi. Misalnya, penggunaan media sosial untuk saling memaafkan dan menyampaikan ucapan Lebaran menjadi semakin umum. Ini menunjukkan bahwa meskipun tradisi berubah bentuk, inti dari Lebaran sebagai momen untuk saling memaafkan dan menyambung tali silaturahmi tetap terjaga.

Lebaran di Indonesia juga tidak lepas dari kegiatan ziarah kubur atau nyekar, di mana masyarakat mengunjungi makam keluarga dan leluhur untuk mendoakan mereka. 

Ini merupakan bentuk penghormatan terhadap mereka yang telah mendahului kita dan juga sebagai pengingat akan kefanaan dunia.

Kesimpulannya, Lebaran di Indonesia adalah perpaduan antara tradisi yang berakar kuat dan adaptasi terhadap perubahan zaman. 

Ini mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia, serta ketahanan nilai-nilai luhur yang terus dijaga dan dilestarikan. Lebaran bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang refleksi diri, kebersamaan, dan kebahagiaan bersama.

Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : www.traveloka.com dan www.inilah.com

https://www.traveloka.com/id-id/explore/tips/tradisi-lebaran-di-indonesia-acc/29450

https://www.inilah.com/tradisi-unik-lebaran-di-berbagai-negara

Tag
Share